Strategi Menghadapi Bos Beda Tipe


Punya atasan yang ideal tak cuma menimbulkan suasana kerja yang nyaman, tapi juga mampu meningkatkan kinerja para bawahan. Sayangnya, tak semua orang beruntung memiliki bos yang bisa memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan anak buahnya.

Namun, apa pun tipe kepribadian si bos, kuncinya adalah menciptakan hubungan kerja yang positif untuk meningkatkan motivasi kerja. Berikut adalah tipe-tipe atasan dan cara menghadapinya.

1. Si Tukang Tampil
Mendadak harus presentasi? No problem! Target tahun ini naik dua kali lipat? Wah, itu tantangan! Bos yang memiliki kepribadian ektrovert ini sanggup mengubah tekanan menjadi tantangan, selain itu ia nyaman menjadi pusat perhatian dan senang menghibur orang lain.

Plusnya:
Punya bos yang "banci tampil" banyak senangnya lho. Paling tidak suasana kantor jadi lebih hidup dan menyenangkan. Si bos tipe ini juga pandai mengetahui keinginan orang lain dan mahir menyenangkan orang lain.

Minusnya:
Ia jadi lebih sering turun tangan membantu Anda selama presentasi atau rapat. Dia juga lebih suka menyerahkan urusan yang bersifat detil kepada orang lain.

Strategi:
Bila Anda termasuk orang yang mudah gugup saat bicara di depan orang banyak, curilah ilmu sebanyak mungkin dari keahlian si bos, ia pasti dengan senang hati membantu Anda. Namun, bila kesempatan Anda untuk unjuk gigi saat presentasi banyak diambil oleh bos, segera sampaikan bahwa Anda butuh kesempatan untuk meningkatkan skill.

2. Si Pemimpi
Mulai dari cara meningkatkan profit, menciptakan produk baru, hingga dekorasi ruangan, adalah sebagian dari ide-ide kreatif yang tak pernah kering dari kepala si bos yang punya tipe pemimpi ini.

Plusnya:
Selalu punya inovasi dan bisa menginspirasi orang lain dengan antusiasmenya.

Minusnya:
Terkadang si bos lupa memasukkan fakta-fakta yang penting untuk mewujudkan mimpi besarnya jadi kenyataan. Selain itu ia juga sering loncat ke projek baru padahal yang lama belum selesai.

Strategi:
Bila si bos kembali melontarkan ide tanpa penelitian yang lengkap, buatlah perencanaan kerja yang matang sebelum masuk ke tahap pelaksanaan. Agendakan rapat berkala untuk mengetahui progres dari tiap projek sekaligus untuk membuat si bos tetap terlibat.

3. Si Pendukung
Dia mendukung apa pun yang Anda lakukan, menurutnya tindakan dan keputusan yang Anda ambil selalu tepat.

Plusnya:
Punya bos dengan tipe seperti ini pasti akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap potensi yang dimiliki. Si bos juga bisa menjaga motivasi kerja anak buahnya tetap tinggi.

Minusnya:
Tapi ada nggak enaknya, yaitu ia menyimpan kritik balik. Padahal kritik itu perlu untuk membuat kita belajar lebih baik lagi. Selain itu, bos yang terlalu mendukung juga sering tak punya prediksi terhadap kesulitan yang mungkin timbul dan tak punya rencana antisipasi.

Strategi:
Setiap orang tentu ingin dipuji, tapi bila semua hal dianggap bagus, tentu lama-lama pekerjaan tak lagi menantang. Selain itu bos yang tak pernah komplain mungkin saja menyimpan kritik namun menunggu saat yang tepat untuk menyampaikannya. Karena itu, jangan ragu untuk meminta saran dan masukan darinya.

4. Si Serba bisa
Hampir mirip dengan si tukang tampil, bos dengan tipe serba bisa ini selalu bersemangat untuk mengatakan, "tentu kita bisa melakukannya."

Plusnya:
Semangat menggebu yang dimiliki si bos bisa membuat setiap orang mendapat kesempatan untuk menunjukkan potensinya.

Minusnya:
Tak jarang si bos bersikap kurang realistis terhadap kemampuan anak buahnya untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Strategi:
Kunci untuk bos yang selalu mengatakan "bisa", adalah kapan perlu mengendalikan ekspektasi dan kapan kita perlu kerja keras. Selain itu, buatlah daftar yang rinci mengenai projek-projek yang sedang berjalan dan lakukan rapat berkala dengan si bos agar ia bisa melakukan review dan membuat prioritas yang penting.

0 comments: (+add yours?)

Posting Komentar