Evaluasi Kinerja, Siapa Takut?

0 comments


Evaluasi atau penilaian kinerja (performance review) masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar karyawan. Maklum saja, dalam evaluasi ini kita harus siap dinilai dan tentu saja menerima kritik dari atasan.

Evaluasi kerja biasanya dilakukan setahun sekali atau per semester, tergantung pada sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Pada dasarnya evaluasi ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana kadar profesionalisme Anda.

Lewat review ini atasan dan manajemen bisa menilai kinerja kita. Misalnya, apakah kemampuan dan keahlian yang kita miliki selama ini sudah memadai, adakah target yang ditetapkan perusahaan tercapai, dan sebagainya. Pekerja yang memiliki kinerja bagus atau termasuk dalam top performer cenderung memperoleh kenaikan gaji lebih besar dibandingkan dengan rekan kerja yang kinerjanya lebih rendah. Selain itu, bila atasan menilai kinerja kita bagus, kompensasi berupa bonus besar sudah menanti.

Nah, apa saja yang harus kita persiapkan untuk menghadapi evaluasi kinerja?

* Catatan evaluasi pribadi
Idealnya, kita perlu melakukan evaluasi pribadi secara berkala, sehingga kita punya catatan prestasi dan pencapaian target yang sudah dibuat dalam kurun waktu tertentu. Catatan ini bertujuan untuk menghindari adanya perbedaan antara Anda dan atasan.

Selain daftar pencapaian target, masukkan pula prestasi atau peningkatan skill yang Anda capai, misalnya melanjutkan sekolah lagi atau telah mengikuti kursus tertentu.

Setiap tahun, setelah evaluasi kinerja, biasanya atasan akan memberikan daftar jobdesk dan target yang harus Anda capai selama kurun waktu tahun berikutnya. Ini bisa jadi panduan Anda dalam bekerja. Namun perubahan bisa saja terjadi. Misalnya pergantian bos yang menyebabkan bertambahnya tugas-tugas Anda. Karena itulah Anda perlu memiliki dokumentasi jobdesk lama dan baru.

* Tanggapi kritik
Kritik tentang performa kerja kerap kali terlontar dari atasan saat evaluasi kinerja. Tapi nggak perlu ngambek atau sakit hati mendengar komentar negatif atas kinerja Anda. Bila Anda punya bukti kuat, misalnya catatan prestasi tadi, Anda berhak membela diri. Misalnya saja bila Anda dinilai sering terlambat memenuhi tenggat pekerjaan, ajukan bukti bahwa selama ini Anda melakukan multitasking karena rekan kerja Anda dipindah ke departemen lain.

Namun Anda juga harus bersikap sportif bila selama ini memang performa Anda menurun. Yang penting, jangan sampai kritik dari atasan mematikan motivasi kerja dan membuat Anda jadi tak percaya diri. Lagi pula, bila kritik yang diberi seimbang dan masuk akal, justru bisa membangun prestasi kerja Anda dan membuat Anda tidak sembarangan mengambil keputusan.

Terakhir, jangan hanya fokus pada hasil akhir dari evaluasi tersebut. Bila yang Anda pikirkan hanya nilai A, B, C, atau D, itu artinya Anda hanya mementingkan evaluasi, bukan kontribusi yang bisa Anda beri untuk perusahaan.

Etiket Bisnis, Lain Ladang Lain Belalang

0 comments


Cara kita membawakan diri tak bisa dipungkiri ikut menentukan kemajuan karir. Bahkan, bagi seorang pebisnis, mengetahui etiket bisnis menjadi hal yang ikut menentukan keberhasilan negosiasi. Sopan dan menjaga ucapan serta tindakan merupakan asas dasar yang dipatuhi secara universal.

Dalam hal etiket bisnis berlaku pepatah lain ladang lain pula belalang. Nancy Mitchell dari The Etiquette Advocate, AS, menceritakan pengalaman salah satu kliennya yang berasal dari AS yang terlambat mengetahui etiket yang berlaku di negara lain.

Suatu ketika dalam kunjungan bisnisnya ke Beijing, Cina, ia diundang makan malam oleh rekan bisnisnya, pada malam pertama kunjungannya. Berdasarkan pengalamannya, ia mempelajari sebaiknya kita tidak membicarakan bisnis dalam pertemuan pertama dengan calon rekan bisnis. Maka ia pun menghadiri jamuan makan malam dengan percaya diri dan asyik berbincang mengenai budaya Cina dengan sang tuan rumah.

Si tamu asal AS itu dengan sopan menyantap makanan yang terhidang di depannya, bahkan menghabiskannya meski perutnya sudah kekenyangan. Namun, di akhir acara tuan rumah meninggalkan lokasi acara dan hanya memberikan salam perpisahan dengan dingin.

Keesokan harinya, dari rekan kerjanya yang juga orang Cina, tahulah si tamu bahwa menghabiskan seluruh makanan yang dihidangkan tuan rumah, berarti tidak sopan. Bagi orang Cina, hal itu berarti hidangan yang mereka suguhkan kurang mengenyangkan tamunya.

Karena itulah, mempelajari budaya dan etiket yang berlaku di suatu tempat sangat penting. Berikut etiket lain yang perlu diketahui:
- Jangan memberikan hadiah jam kepada orang Cina karena jam disimbolkan sebagai kurang beruntung atau kematian seseorang.

- Hindari memberi hadiah pisau kepada orang Jepang karena bisa diartikan sebagai putusnya hubungan dengan si penerima hadiah.

- Di Selandia Baru, mengucapkan salam perjumpaan bisa dilakukan dengan cara menggosok atau menyentuh hidung.

- Seperti juga yang berlaku dalam budaya kita, jangan pernah bersalaman menggunakan tangan kiri dengan orang-orang dari negara Timur Tengah karena dianggap kurang sopan.

- Bila Anda bekerja di Jerman dan kebetulan berulang tahun, maka Anda harus berinsiatif mengadakan perayaan ulang tahun dengan mengundang rekan-rekan kerja yang lain.

Enaknya Minta Gaji Berapa Ya?

0 comments


Ketika diminta menyebutkan jumlah gaji yang diminta bagaimanakah reaksi Anda, bingung atau dengan yakin menyebut nominal tertentu?

Menentukan besarnya gaji yang sesuai dengan potensi dan pengalaman adalah tahap pertama yang perlu Anda kuasai sebelum mempertimbangkan apakah kompenasi yang ditawarkan sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. Lantas bagaimana cara menentukan standar gaji yang sesuai dengan potensi kita?

Gali Informasi
Setiap posisi memiliki standar gaji tersendiri, karena itu cari tahu berapa nilai jual diri Anda di bursa kerja maupun di lingkungan internal perusahaan. Anda juga bisa mencari tahu standar gaji yang berlaku secara online, misalnya situs www.zdnet.com untuk mengetahui standar gaji di bidang IT. Tentukan pula batas bawah gaji yang kira-kira masih bisa Anda terima.

Keunggulan Kompetensi
Anda boleh saja menentukan gaji yang lebih tinggi dari standar, asalkan Anda memiliki kualifikasi pribadi yang unggul. Misalnya bila Anda memiliki gelar master, jam terbang tinggi, menguasai bahasa asing tertentu atau telah mengikuti training yang berkaitan dengan profesi. Nilai Anda akan semakin tinggi bila kandidat lain tidak memiliki kompetensi yang sama. Lebih baik lagi bila Anda bisa menunjukkan hasil kinerja Anda, seperti portfolio hasil projek yang Anda tangani dengan baik.

Pertimbangkan Fasilitas
Selain gaji pokok, sebenarnya Anda juga bisa mendapatkan kompensasi tinggi dengan meminta fasilitas atau tunjangan lain, seperti kesehatan, transportasi, uang makan, tunjangan pulsa, waktu kerja yang fleksibel, dan masih banyak lagi. Terakhir, bersikaplah realistis dalam menentukan besaran gaji, oleh karena itu sebaiknya Anda juga telah mengantongi informasi mengenai kondisi finansial perusahaan yang dituju.

Eksis di Kantor Baru

0 comments


Status 'pendatang baru' di dunia kerja bukan penghalang Anda dinobatkan menjadi karyawan teladan. Mulailah dari kebiasaan-kebiasaan positif yang mampu mengantar Anda menuju sukses.

Get Organized!
Apa pun jenis pekerjaan yang digeluti, Anda mesti mampu mengorganisasi setiap berkas pekerjaan dan tugas yang menanti. Jika menyandang pekerja kantoran, sudah jelas Anda punya tumpukan file, e-mail, dan folder yang wajib dirapikan. Setali tiga uang dengan profesi yang terkait dengan kegiatan kreatif.

Punya jiwa nyeni bukan alasan Anda tidak mampu mengatur diri, Iho! Mengorganisasi area kerja bisa meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas kerja. Hal ini bisa mengatrol kredibilitas diri Anda di mata atasan. Ingat, pertahankan sikap serba teratur tersebut meski setelah Anda naik pangkat. Semakin tinggi jabatan, lebih banyak pula tugas yang disandangkan ke bahu Anda, bukan?

Pintar Mengatur Waktu
Meski kelihatannya mudah dilakukan, manajemen waktu adalah kelemahan terbesar rata-rata orang yang bekerja di sebuah korporasi. Kemampuan mengatur waktu bukan semata-mata mahir menyusun jadwal di atas agenda, Iho. Di atas segalanya adalah bagaimana Anda mampu menaati jadwal yang sudah dibuat itu.

Ahli mengatur waktu bukanlah kemampuan yang bisa diperoleh secara mendadak. Mulailah dengan membuat daftar tugas harian, mingguan, dan bulanan. Juga dengan menuliskan target yang ingin Anda capai setiap kurun waktu tersebut. Jangan malas menuliskan setiap janji pertemuan di dalam agenda.

Sedikit Janji, Perbanyak Bukti
Sebagai 'anak baru', wajar saja bila Anda punya keinginan untuk memberikan kesan positif di mata atasan, rekan kerja, atau klien, dengan hampir selalu menyanggupi permintaan mereka. Namun, ingatlah bahwa secara bersamaan Anda juga mempertaruhkan reputasi pribadi. Dalam posisi Anda saat ini, kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal terhadap kredibilitas yang sudah susah payah dibangun dalam waktu singkat.

Karenanya, sedikit mengumbar janji dan banyak memberikan hasil adalah salah satu kebiasaan penting yang wajib Anda miliki dalam berkarier. Hal ini erat kaitannya dengan sejauh mana Anda mengenali kelebihan dan kekurangan pribadi, serta sebaik apa Anda memahami batas kemampuan diri.

Rencanakan Langkah
Setiap meeting atau proses brainstorming yang baik semestinya berakhir dengan suatu hasil atau kesimpulan tentang langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jangan biarkan setiap meeting yang Anda ikuti berakhir tanpa adanya arahan yang jelas tentang apa tugas yang harus dilakukan selanjutnya.

Terlalu banyak meeting yang diakhiri tanpa konklusi berakibat semakin banyaknya waktu terbuang sehingga mengurangi efektivitas kerja. Jangan lupa untuk selalu mempersiapkan bahan-bahan serta hal-hal yang ingin Anda utarakan sebelum meeting dimulai. Dengan begitu, nantinya Anda tidak akan kembali ke meja kerja sambil menyimpan tanda tanya besar di dalam kepala.

Update Informasi
Lingkungan kerja yang penuh tekanan serta hubungan percintaan yang sedang tidak harmonis terkadang mampu mendatangkan hawa negatif ke dalam hati dan pikiran Anda. Hal itu bisa memengaruhi setiap langkah yang Anda ambil dalam karier maupun dalam pergaulan sehari-hari.

Jangan biarkan Anda kehilangan kendali terhadap suasana emosi pribadi. Bacalah buku-buku self help atau jenis buku yang mampu menggugah motivasi Anda dalam berkarya. Dengarkan kaset rekaman berisi presentasi seorang motivator atau tontonlah film-film yang mampu menginspirasi Anda melakukan hal-hal positif.

Selalu Bugar
Di atas segalanya, kebugaran fisik adalah 'senjata' yang paling penting Anda miliki dan pertahankan. Masih ingat kan, kata pepatah: 'di dalam tubuh yang sehat tersimpan jiwa yang sehat pula'? Tubuh yang bugar juga amat besar manfaatnya di kala Anda perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menuntaskan deadline. Karenanya, jangan lupa berolahraga serta menerapkan pola makan yang baik dan seimbang setiap hari.

Dilema Bos Muda Usia

0 comments


Menjadi pemimpin atau atasan di usia muda memang menjadi suatu kebanggaan dan prestasi tersendiri. Namun, tak sedikit orang yang akan meragukan kemampuan Anda sebagai pemimpin muda. Selain harus berhadapan dengan tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar, tentu juga harus berhadapan dengan berbagai karakter anggota tim yang berbeda. Tak jarang, ini sering menimbulkan dilema tersendiri bagi para pemimpin muda.

- Idealis vs usia
Biasanya salah satu alasan seseorang terpilih sebagai leader di usia muda adalah sikap idealisnya. Orang yang bersikap idealis cenderung melakukan segala hal sesuai dengan aturan dan berusaha menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sayangnya, sikap idealis ini terkadang justru sulit diterapkan saat menjadi seorang pimpinan. Pasalnya, anggota tim yang dipimpin tak selalu berusia lebih muda ataupun memiliki masa kerja yang lebih sebentar. Situasi inilah yang sering menimbulkan rasa sungkan dan tak enak hati.

Padahal, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tak pandang bulu dan bisa menerapkan peraturan kepada semua karyawannya. Misalnya saja, karena seorang karyawan yang lebih senior membuat kesalahan, lantas selalu dibiarkan dan didiamkan. Cepat atau lambat, situasi ini akan membuat karyawan lain membentuk penilaian sendiri tentang gaya kepemimpinan Anda. Meskipun begitu, tak berarti juga tanpa kompromi, karena ingin segalanya berjalan sempurna, Anda tak segan memberi hukuman bahkan melakukan pemecatan saat ada pelanggaran. Yang terpenting, terapkan semua peraturan dan hukuman sesuai dnegan porsinya.

- Ciptakan peraturan baru
Seorang pemimpin muda biasanya cenderung memiliki gairah dan semangat yang meluap-luap. Salah satunya dengan menciptakan peraturan-peraturan baru. Namun, mengikuti peraturan baru tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Bagaimanapun, karyawan perlu waktu beradaptasi dengan peraturan yang berbeda. Tak semua orang bisa menerima perubahan ini dengan senang hati karena telah terbiasa dengan budaya atau tradisi lama. Bahkan, besar kemungkinan Anda akan dianggap sok tahu dan tak menghormati tradisi lama. Karena itu, ada baiknya saat membuat peraturan baru Anda berdiskusi dengan karyawan lain, mana yang akan dipertahankan dan mana yang akan diperbarui.

- Mempertahankan keputusan
Saat membuat suatu keputusan, mungkin akan ada beberapa orang yang tak setuju dengan keputusan Anda. Bahkan beberapa berkeras agar Anda mengubah keputusan tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, cobalah melihat permasalahan lebih teliti. Cek kembali apakah keputusan yang Anda buat sudah sesuai standar dan bisa dipertanggungjawabkan. Intinya Anda tak perlu terlalu menuruti setiap tuntutan karyawan. Mengubah keputusan yang telah dibuat akan membuat Anda dinilai plin-plan dan tidak konsisten.

- Memberi masukan dan kritikan
Salah satu upaya seorang pemimpin untuk melakukan perbaikan kinerja karyawannya adalah dengan memberi masukan ataupun kritikan yang bersifat membangun. Namun, pada kenyataannya memberi kritikan pada setiap orang juga bukanlah hal mudah. Ada karyawan yang bisa menerima dan menganggapnya sebagai proses perbaikan, tetapi tak sedikit karyawan yang kecewa dan tak bisa menerima kritikan. Meski begitu, sebagai pemimpinan Anda harus tetap bersikap tegas. Cobalah untuk menyampaikan setiap masukan dan kritikan secara personal dan komunikatif. Hindari menunjukkan kesalahan seseorang di depan umum, ini akan membuatnya malu dan merasa tak dihargai.

- Meluruskan isu
Ada kalanya, perusahaan diterpa isu yang belum tentu kebenarannya. Banyak pemimpin yang tak mau repot menangani isu-isu yang beredar karena enggan dianggap menanggapi permasalahan sepele. Padahal, di titik tertentu, kondisi ini dapat memengaruhi semangat kerja karyawan. Sebut saja isu kerugian perusahaan. Bila tak diluruskan, bisa jadi isu ini akan semakin berkembang dan membuat resah karyawan. Karena itu, tak ada salahnya bila Anda mulai pasang telinga untuk mengetahui sejauh mana isu berkembang. Nah, saat isu tersebut semakin tak bisa dipertanggungjawabkan, ada baiknya Anda sebagai pemimpin turun tangan menjelaskan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

- Jaga profesionalisme
Terkadang intensitas kedekatan Anda sebagai pemimpin dengan karyawan justru kerap menimbulkan masalah. Pasalnya, semakin dekat Anda dengan seseorang, akan semakin sering Anda merasa tak enak hati untuk menegur kesalahannya. Ini membuat sebagian pemimpin memilih bersikap kaku dan tak bersahabat dengan karyawannya. Padahal, sikap kaku atasan akan membuat karyawan bersikap tertutup. Pada dasarnya, tak masalah bila Anda bersikap bersahabat karena dengan hubungan yang nyaman bisa meningkatkan kinerja karyawan. Yang penting, Anda bisa menentukan batasan-batasan.*

Ciri Perempuan Pemimpin

0 comments


Perusahaan sumber daya manusia internasional, Caliper pernah melakukan studi terhadap pemimpin perempuan di berbagai perusahaan di Asia Pasifik. Studinya membuktikan, gaya kepemimpinan perempuan yang komprehensif, serta nilai-nilai positif lainnya, dianggap lebih pas dengan gaya kepemimpinan masa kini. Menurut Dr. Herbert, pendiri dan CEO Caliper, bakat alam yang terdapat dalam diri seorang perempuan menjadi modal untuk menapak sukses karier.

- Kepiawaian Membujuk
Studi yang dilakukan Caliper membuktikan, pemimpin perempuan lebih persuasif dibandingkan laki-laki. Perempuan memang terlahir jadi pembujuk ulung. Mungkin karena jiwa keibuannya, perempuan lebih pandai membujuk daripada laki-laki. Dan kemampuan ini sangat penting bagi seorang atasan. Laki-laki maupun perempuan sebenarnya punya kecenderungan untuk memaksakan kehendak. Yang membedakan, saat memaksakan kehendaknya, perempuan tak akan meninggalkan sisi sosial, feminin dan sifat empatinya sehingga terkesan lebih halus dan menggiring.

- Tidak Termakan Ego
Perempuan memiliki tingkat kekuatan ego yang lebih rendah dibanding pria. Makanya, Anda tak bisa bermuka tebal dan menghalalkan segala cara demi memuaskan ego pribadi. Perasaan perempuan juga lebih sensitif. Itu yang membuat Anda tak tahan kritik dan kerap down ketika mendapat penolakan. Meski begitu, tingkat keberanian, empati, keluwesan dan keramahan yang tinggi membuat perempuan cepat pulih dari rasa sakit, belajar dari kesalahan, dan bergerak maju dengan sikap positif. “Lihat saja nanti, pasti akan saya buktikan.” Semangat ini yang membuat Anda cepat bangkit.

- Pemain Tim
Ketika bekerja, pria lebih individualis. Mereka punya keinginan besar untuk menyelesaikan persoalan seorang diri. Sedang perempuan, terbiasa bekerja sama. Ketika menghadapi masalah biasanya Anda akan melakukan sharing dan berusaha mencari penyelesaian bersama. Perempuan juga lebih fleksibel, penuh pertimbangan dan punya jiwa menolong yang sangat tinggi. Meski begitu, Anda harus banyak belajar dari pria dalam hal ketelitian saat memecahkan masalah dan membuat keputusan. Maklum terkadang perempuan gampang terpengaruh oleh pendapat orang lain.

- Memiliki Kharisma
Kharisma yang dimiliki seorang perempuan tidak kalah dengan laki-laki, bahkan lebih. Anda mempunyai integritas, kejujuran, percaya diri, serta berkemauan kuat untuk menyelesaikan tugas. Meski banyak hal yang menyita pikiran, Anda tetap berhasil menuntaskan pekerjaan dan tanggung jawab di kantor.

- Berani Mengambil Risiko
Siapa bilang keberanian perempuan mengambil risiko lebih rendah dibanding pria? Kenyataannya, perempuanlah yang lebih berani. Contohnya, siapa target dari berbagai tawaran kredit konsumsi? Perempuan. Kalau laki-laki, ketika mendapat tawaran kredit, mereka akan berpikir panjang. Kenyataan ini sejalan dengan hasil studi Caliper. Menurut Caliper, pemimpin perempuan yang dijadikan bahan studinya juga berani melanggar aturan dan mengambil risiko, sama seperti pria. Mereka berspekulasi di luar batas-batas toleransi perusahaan, dan tak sepenuhnya menerima aturan struktural yang ada.

Cemburu, Racun Bagi Karir

0 comments


Rasa cemburu bukan hanya muncul pada hubungan asmara, tapi juga dalam hubungan kerja. Ketika posisi yang sudah lama Anda incar jatuh ke tangan orang lain, serta merta cemburu menguasai diri Anda. Begitu pula saat kita sedang sukses, bukan tak mungkin Anda menjadi sasaran kecemburuan rekan sekerja.

Bila tak diatasi, rasa cemburu bisa membuat hari-hari di kantor berubah menjadi beban yang menyebalkan. "Kecemburuan bisa jadi racun bagi karir. Jika Anda mengakui bahwa Anda cemburu, Anda bisa mulai mengatasinya," kata Johanna Rothman, penulis buku Behind Closed Doors: Secret of Great Management. Tak ingin rasa cemburu menghalangi kemajuan karir? Pertimbangkan tips berikut:

Jika Anda Cemburu
* Kumpulkan catatan prestasi
"Buat catatan prestasi Anda setiap bulannya. Ketika saya melakukan hal ini, saya menyadari bahwa kesuksesan yang didapat orang lain memang karena prestasinya. Dari catatan prestasi saya, kadangkala kita sadar bahwa kita tak cukup perform sehingga belum siap jadi manajer," papar Rothman.

* Bicarakan dengan atasan
Beredar gosip di kantor kemungkinan mutasi manajer Anda ke kantor cabang. Anda bisa mencoba bicara dengan atasan. Bawa catatan prestasi yang telah disumbangkan selama menjabat sebagai asisten manajer dan tanyakan kemungkinan Anda untuk menduduki posisi tersebut.

* Tingkatkan kemampuan
Daripada bersungut-sungut di belakang karena kecewa tak mendapat promosi lebih baik pelajari kemampuan apa yang belum Anda miliki untuk menjadi kandidat manajer. Tak ada salahnya berdiskusi dengan manajer yang baru bagaimana cara meningkatkan skill Anda. Perkaya wawasan dengan mengikuti pelatihan atau memiliki mentor yang tepat.

Jika Anda Dicemburui
* Tetaplah rendah hati
"Terkadang bukan kedekatan dengan pucuk pimpinan, gaji dan fasilitas, atau kenaikan jabatan yang membuat orang lain cemburu dan kesal, tapi lebih pada bagaimana cara kita bersikap," ujar Rothman. Jadi, sebagai pemimpin pemula Anda tak perlu mengubah sikap secara drastis, misalnya tetaplah bergaul seperti biasa dengan rekan-rekan kerja yang lain. Yang harus diingat adalah jangan membocorkan rahasia perusahaan.

* Jangan minta maaf
Memang Anda perlu bersikap rendah hati, tapi jangan merendahkan diri. Anda tak perlu meminta maaf kepada rekan-rekan kerja lain karena Anda terpilih untuk menduduki posisi atasan. Bersikaplah profesional. Seorang pimpinan yang ideal harus mampu menyeimbangkan antara tugas dan hubungan personal.

* Bawahan sebagai partner
Atasan yang baik harus mau mendelegasikan tugas kepada bawahan dan memberikan contoh. Pandang bawahan sebagai partner untuk mencapai kemajuan perusahaan. Bila mencapai keberhasilan apalagi jika itu karena hasil kerja tim, jangan pernah mengakui itu sebagai prestasi pribadi.

Cara Mengetahui Apakah Anda Underpaid

0 comments


Anda sudah menghabiskan beberapa tahun di perusahaan yang sama, tetapi Anda merasa gaji Anda tidak mengalami peningkatan yang berarti. Anda juga sudah cukup cermat menghitung pengeluaran dan punya beberapa account di bank. Tetapi kenapa Anda merasa tak bisa menikmati hidup Anda? Padahal teman-teman seangkatan, atau yang di bawah Anda, terlihat cukup sering belanja pakaian atau sepatu dengan harga cukup mahal, atau hang out di kafe untuk menghabiskan akhir minggu.

Apakah Anda digaji lebih rendah daripada teman seangkatan? Bagaimana cara mengetahui rata-rata gaji rekan-rekan sekantor Anda tanpa terlihat begitu ingin tahu?

1. Ngobrol dengan rekan yang lebih senior. Cari teman yang Anda percaya, dan memiliki level yang lebih tinggi daripada Anda. Tanyakan bagaimana cara mendekati atasan supaya mau menaikkan gaji Anda. Tanyakan juga berapa gaji yang pantas untuk level Anda. Minta ia memberikan range gaji yang pantas.

2. Cek lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Jika Anda mengetahui perusahaan sedang membuka lowongan untuk pekerjaan pada level Anda, atau level yang ingin Anda capai, usahakan mencari tahu berapa gaji yang ditawarkan. Anda bisa meminta bantuan teman untuk menelepon atau mengirim email mengenai gaji tersebut.

3. Cari tahu hasil kerja rekan lain. Anda bisa saja memegang jabatan yang sama dengan beberapa rekan, tetapi betulkah masing-masing dari Anda memiliki bobot kerja yang sama? Apakah rekan Anda ternyata memiliki beban kerja yang lebih besar daripada Anda? Jika ya, Anda bisa meminta atasan untuk memberikan tanggung jawab yang lebih pada Anda. Katakan bahwa Anda sanggup melakukannya, dan mintalah kenaikan gaji saat Anda berhasil membuktikan hasil kerja Anda.

4. Sampaikan secara halus. Oke, Anda tak bisa mencari cara alternatif apa pun untuk mengetahui level gaji Anda. Anda bisa bertanya langsung kepada rekan-rekan seangkatan. Apabila rekan-rekan bersedia "buka-bukaan" soal gaji, tanyakan secara halus. Jika ternyata gaji Anda justru lebih besar daripada mereka, jangan sampai Anda akan kebingungan sendiri bagaimana menanggapi komentar rekan-rekan.

Cara Gampang Jadi Bos

0 comments


Jika Anda sudah bosan dengan rutinitas ke kantor setiap hari dan ingin menjadi bos bagi diri sendiri, sudah saatnya Anda berubah haluan dan memilih pekerjaan di bawah ini.

Web Designer
Pada era teknologi canggih seperti sekarang, sarana komunikasi tidak berhenti pada media cetak dan elektronik semata. Kini, sudah banyak perusahaan yang ‘naik tayang’ ke dunia maya untuk memperkenalkan dan mempromosikan dirinya kepada klien dan masyarakat luas. Suatu perusahaan bahkan terkesan ketinggalan zaman bila tidak punya alamat website pribadi. Jika Anda memiliki pengetahuan tentang seluk beluk internet dan punya kemampuan mendesain, manfaatkan celah ini untuk berprofesi sebagai seorang web designer dari rumah.

Desainer Interior
Ketika mencari seorang desainer interior, klien seringkali tak ambil pusing dengan di mana desainer tersebut berkantor. Sebab, mayoritas proses perancangan justru dihabiskan di tempat yang akan didekorasi, bukan? Selama portofolio dan reputasi meyakinkan, bisa dipastikan klien akan antre untuk mendapatkan jasa Anda. Lagipula, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas tinggi seperti desainer interior seringkali terkait erat dengan mood dan suasana kerja. Di mana lagi tempat kerja yang paling nyaman selain di rumah sendiri?

Konsultan
Mendalami keahlian di suatu bidang adalah bekal terpenting untuk menjadi bos. Misal, jika Anda fasih di bidang keuangan, maka peluang untuk menjadi konsultan finansial pun terbuka lebar. Profesi sebagai seorang konsultan memungkinkan Anda berkantor di mana saja dan bebas menentukan jadwal kerja sendiri.

Penulis Lepas
Profesi penulis bukan hanya identik dengan menulis buku. Anda masih punya pilihan untuk menjadi seorang kolumnis, penulis artikel, editor, penerjemah, copywriter, pembuat skenario, serta content provider bagi situs perusahaan. Keuntungan menjadi seorang penulis lepas dibandingkan penulis yang bekerja tetap adalah Anda bisa memilih sendiri jenis tulisan yang Anda sukai.

Terapis
Jika memiliki ilmu dan latar belakang di bidang kesehatan, Anda bisa mulai bekerja sebagai seorang terapis dari rumah. Jasa tenaga kesehatan, baik kesehatan fisik maupun jiwa, amat dibutuhkan di zaman serba sibuk ini. Terapis untuk pemijatan (massage) dan teknik penyembuhan alami lainnya saat ini sudah mulai banyak dicari. Begitu pula dengan jasa psikolog, psikiater, serta penasihat perkawinan.

Personal Trainer
Belakangan ini, kesadaran akan penampilan membuat orang berlomba-lomba membentuk tubuh seideal mungkin. Karenanya, kebutuhan akan jasa personal trainer meningkat. Di pusat-pusat kebugaran, sudah banyak orang yang berlatih dengan didampingi seorang mentor. Selain memahami cara membentuk tubuh lewat latihan fisik, dalami pula ilmu gizi supaya klien Anda tidak hanya berotot, tapi juga sehat.

Salesperson
Saat ini sudah cukup banyak perusahaan yang menawarkan sistem kerja home-based (berbasis di rumah) kepada karyawannya yang berprofesi sebagai salesperson. Pasalnya, sebagai seorang tenaga penjualan, mayoritas pekerjaan Anda memang dilakukan di luar kantor. Jika tertarik dengan bidang pekerjaan jual-menjual, Anda bisa mempertimbangkan untuk bergabung di MLM. Atau, mulailah bisnis dengan memproduksi barang dan menjualnya sendiri.

I Love My Job, But I Hate My Boss!

0 comments


Menjalani karier impian adalah anugerah yang tidak dimiliki setiap orang. Bagaimana bila kebahagiaan itu rusak gara-gara Anda mendapat bos yang jauh dari harapan?

Bos tak bisa diandalkan

Tipe atasan seperti ini, menurut Katherine Crowley penulis buku Working With You Is Killing Me, cenderung takut menghadapi konfrontasi dengan orang lain. Bisa jadi ia mendapat aduan atau menyaksikan sendiri sikap seorang anak buahnya yang jelas keliru. Namun, rasa takut menyebabkannya gagal menyelesaikan masalah. Ia justru akan membenamkan wajahnya ke pasir dan tidak menggunakan kekuasaannya untuk melakukan intervensi.

Jika ini yang terjadi, maka solusi yang harus diambil adalah mencari jalan keluar terhadap masalah Anda sendiri, dan baru selanjutnya meminta atasan untuk mendukung. Misal, jika atasan tak kunjung bersedia menegur rekan satu tim Anda yang hobi 'menunggak' pekerjaan, maka Anda bisa menyusun jadwal kerja baru yang wajib dipatuhi oleh rekan tersebut berikut konsekuensinya bila ia gagal memenuhi harapan. Minta atasan untuk memberikan persetujuannya terhadap jadwal baru yang Anda susun tersebut.

Bos genit

Dibanding rekan kerja lainnya, Anda yang paling sering dihujani pehatian atasan. Anehnya, bukan hanya, prestasi kerja Anda yang dipujinya, cara Anda berpakaian pun tak luput dari perhatian si bos. Ujung-ujungnya Anda sering mendapatinya main mata dan colak-colek seolah-olah tidak disengaja. Harus bagaimana, nih?

Apapun yang dilakukan oleh si bos terhadap Anda, tetaplah bersikap profesional. Lakukan semua yang menjadi tugas Anda seperti biasa, dan sebisa mungkin tidak berada terlalu dekat dengannya. Jika Anda sudah amat terganggu dengan sikapnya, jangan ragu untuk bilang terus terang. Katakan kalau Anda merasa tidak nyaman dengan sikapnya yang terlalu dekat. Asal Anda tahu, sentuhan fisik yang dilakukannya itu tergolong dalam sexual harassment.

Bos tidak kompeten

Anak buah yang lebih pandai dibandingkan atasannya bukanlah suatu peristiwa yang langka. Setidaknya, itulah kata Bob Weinstein, penulis buku I Hate My Boss!: How to Survive and Get Ahead When Your Boss is A Tyrant, Control Freak, or Just Plain Nuts! Namun, meski Anda gemas bukan main melihat gerak-gerik atasan yang agak lemot jangan keburu mengikuti dorongan untuk memusuhinya dan mencapnya sebagai seorang atasan yang buruk.

Pasalnya, kemampuan dalam menangani pekerjaan bukan satu-satunya kualitas yang dipertimbangkan perusahaan dalam memberikan posisi manajer kepada seseorang. Kualitas lain, seperti kematangan emosi dan kemampuan mengorganisir adalah kelebihan lain yang boleh jadi dimiliki oleh atasan Anda.

Daripada mencercanya habis - habisan, lebih baik Anda mencari poin positif yang bisa dipelajari dari atasan tersebut. Perkara kemampuannya berada di bawah Anda, itu lain soal.Yang jelas, selagi masih berstatus karyawan, tunjukkan kinerja sebaik-baiknya demi kemajuan tim. Percayalah, perusahaan tak akan menutup mata melihat pegawai berprestasi seperti Anda.

Control freak

Ini tipe atasan yang paling sering menjadi 'mimpi buruk' bagi karyawan. Bos yang gila kendali biasanya hobi menyetir Anda, hingga perkara sedetil-detilnya tentang cara Anda melakukan pekerjaan.

Di satu sisi, memiliki atasan seperti ini memang bisa membuat hari-hari kerja Anda terasa menyiksa. Namun, coba pikirkan sisi positif dari memiliki tipe atasan seperti ini. Bos yang gila kontrol biasanyajuga memiliki standar yang tinggi terhadap performa karyawannya.

Daripada mengeluh, manfaatkan hal tersebut sebagai pemacu kinerja Anda agar selalu berusaha menampilkan hasil kerja jempolan. Rajin-rajinlah bertanya dan cobalah penuhi tuntutannya dalam bekerja. Suatu saat is pasti akan melunak setelah menyaksikan sendiri kesungguhan Anda dalam bekerja.

Cari Tahu Kelemahannya

0 comments


Menurut Paul Dobransky, penulis buku The Secret Psychology of How We Fall In Love, pria memiliki kebutuhan khusus yang harus mereka penuhi, sebelum benar-benar jatuh cinta pada perempuan. Ada empat hal yang dicari oleh pria untuk membuatnya yakin berkomitmen;

* Punya kesempatan untuk melindungi orang-orang yang dicintainya akan membuat pria merasa benar-benar menjadi pria sejati. Pria memang menyukai perempuan mandiri, namun sesekali tunjukkan Anda membutuhkan bantuannya, sehingga nalurinya untuk melindungi Anda akan terpenuhi.

* Meski sudah terikat dalam sebuah hubungan, pria tetap membutuhkan 'kebebasan'. Karena itu, tak perlu terlalu posesif padanya. Biarkan ia membagi waktu antara Anda, keluarga, dan teman-temannya.

* Salah satu hal yang menjadi pertimbangan pria adalah kemampuan Anda masuk ke dalam lingkungan keluarga dan teman-temannya. Bila Anda bisa menjalin hubungan baik dengan lingkungannya, si dia pasti akan merasa nyaman bersama Anda.

* Memiliki suatu kebanggaan akan membuat si dia merasa lebih unggul dari pria lain. Jadi, tampilkan sisi terbaik Anda, agar si dia bangga menggandeng tangan Anda dan membuatnya merasa beruntung.

Cara Mudah Mendapatkan Pria Idaman

0 comments


Bukanlah hal yang mudah bagi banyak perempuan untuk mendapatkan pria yang baik. Sebaliknya, jujur saja, juga tak mudah bagi pria untuk mendapatkan perempuan yang baik. Berikut ini ada perspektif untuk membantu para wanita di ambang frustrasi, yang ingin mencari seorang pria yang baik yang sampai saat ini belum berhasil didapatkannya. Ini dia langkah-langkahnya!

1. Jadi Diri Sendiri
Ketika pertama kali bertemu seseorang, Anda mungkin tergoda untuk jadi seseorang yang bukan diri Anda, misalnya berusaha berpenampilan sebaik mungkin. Memang tak salah jika ingin memberikan kesan yang baik, tetapi jika berlebihan mungkin bisa membuat sang pria mundur.

2. Punya Kehidupan Sendiri
Hubungan yang dipaksakan, dramatis, dan posesif sering merupakan ekspresi dari perasaan yang sangat membutuhkan pria di dalam kehidupan Anda. Sebaiknya, ikuti target Anda, kembangkan minat dan hobi, miliki kehidupan yang menarik, lakukan hal-hal yang membawa Anda keluar dari lingkaran rutin. Dan jangan bersikap berlebihan. Pelahan belajarlah membangun jaringan pertemanan, agar teman kencan Anda bukan satu-satunya orang yang ada di dalam kehidupan Anda.

3. Santai & Tenang
Sebagian besar pria tak senang wanita yang agresif, posesif, liar, manja dan lainnya. Belajarlah lebih santai dan bersenang-senang. Jadi, jaga perilaku Anda. Bila harus berpacaran dengan wanita yang membuat hidupnya makin sulit, pasti akan membuat pria tak berminat. Jika Anda melakukan segala hal dengan tulus, pria akan menghargainya. Ingat, sebagian besar pria, terutama yang baik, mencari seseorang yang bisa membuatnya nyaman, bukan yang selalu membuatnya kesal dan ingin marah.

4. Menyadari Perbedaan Komunikasi
Pria sering tak bisa menangkap pesan samar-samar yang dikirimkan wanita melalui bahasa tubuhnya. Jangan menyalahkannya, karena memang begitulah pria. Bahasa tubuh yang samar-samar seperti senyuman yang membuat pria tak yakin, apakah Anda sungguh-sungguh menyukainya. Mereka tak bisa berasumsi, senyuman berarti Anda tertarik padanya.

5. Sehat mental dan minat
Penelitian psikologis menunjukkan, seseorang mencari pasangan untuk mengisi kekosongan psikologis. Terkadang kekosongan ini tak sehat, misalnya wanita hanya mencari seorang pria hanya untuk menggoda dan merasa dibutuhkan. Lihat diri Anda dan tanyakan mengapa sangat menginginkan pria, bersikaplah jujur pada diri sendiri. Wanita yang bermasalah hanya akan menarik pria yang juga bermasalah, dan pria yang baik dan sejati tak ingin punya pasangan yang memiliki masalah lebih besar darinya. Jika Anda menginginkan hubungan yang sehat dengan pria sejati, pastikan keadaan mental dan minat Anda juga sehat.

6. Jangan Mempermainkan
Tak seorang pun senang dipermainkan. Mempermainkan berarti mengelabui dan akan menyakiti orang yang percaya pada Anda. Jangan bermain dengan perasaan. Pria yang baik akan menghormati, bahkan mengejar Anda. Jika Anda tak serius, hanya akan membuat pria baik pergi meninggalkan Anda. Jika Anda menyenangi seorang pria, jangan bersikap seolah tak menyukainya. Katakan saja terus terang. Memang ada pria yang senang tantangan, tetapi pria baik akan menghargai diri dan harapan Anda, dan akan pergi jika terus dipaksa. Ingat, pria berkomunikasi secara langsung.

7. Perlakukan Dengan Baik
Ini merupakan hal paling penting! Pria tak senang berada bersama wanita yang meremehkannya, dan pria baik tak akan membutuhkan waktu lama untuk meninggalkan wanita seperti ini. Jadi, jangan takut untuk membantu pria menaikkan harga dirinya. Pria sama seperti wanita, sering merasa tidak aman. Jika pria berada bersama teman-temannya atau keluarganya, tunjukkan Anda menghargai dan bangga terhadap dirinya. Percayalah, Anda akan memenangkan cinta dan hormatnya.

8. Pujilah, Tapi Jangan Berlebihan
Pria baik tidak nekat dalam mencari wanita. Mereka senang bertemu wanita yang juga baik. Pria baik akan menghargai pujian atas daya tarik yang dimilikinya. Bagaimanapun juga, jangan lakukannya dengan cara berlebihan. Jika ia belum tertarik kepada Anda, jangan nekat karena semakin Anda nekat, ia akan semakin tak tertarik. Sebaiknya, jadilah diri sendiri.

9. Hormati diri Anda
Jika Anda mengatakan tidak, ia harus berhenti. Jika ia tak berhenti, sebaiknya tinggalkan. Jangan ragu-ragu untuk mengatakan ‘tidak'. Jangan bersikap melawan moral Anda untuk mencoba mempertahankannya. Jika Anda merasa perlu meninggalkannya, berarti ia bukan pria yang baik atau cocok untuk Anda secara spesifik. Anda pun tak boleh ragu-ragu untuk mengatakan ‘ya'. Jika Anda merasa waktunya tepat, percaya dengan keberuntungan, yakinlah pria idaman Anda akan muncul.

10. Ikuti Aturan Emas
Artinya, terapkan aturan Anda untuk orang lain, termasuk untuk dia, pada diri sendiri. Pria sejati pasti memerhatikan hal ini, namun mereka tak mengatakannya. Perlakukanlah dirinya dengan hormat dan menghargai. Siapa tahu, jika pria tahu Anda menginginkan pria yang baik, sejati, dan belum memiliki anak, mungkin ada di antara mereka yang memenuhi kriteria lalu memperkenalkan diri ke Anda.

11. Jangan posesif
Artinya, jangan perlihatkan kepada teman kencan bahwa Anda selalu ingin berada di dekatnya. Pria memerlukan ruang dan tak ingin Anda mengikuti ke mana pun mereka pergi, karena Anda juga punya kehidupan sendiri.

Buat Si Dia Tertarik Lebih Lama

0 comments


Tertarik pada pria bukan berarti Anda harus "banting harga". Sedikit "jual mahal" justru akan membuat si dia penasaran dan makin memburu Anda. Sherry Argov, penulis Why Men Marry Bitches?, memberi trik untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan tanpa harus merengek atau menjelaskan panjang lebar.

- Bila dia membalas telepon Anda setelah beberapa jam, tiru apa yang dia perbuat. Ambil juga beberapa jam sebelum menjawab teleponnya.

- Bila dia terus menelepon untuk memundurkan rencana dari pukul lima, enam, dan seterusnya, Anda bisa menyetujui hanya penundaan pertamanya saja. Kalau dia memaksa untuk memundurkan lagi, tolak dengan sopan.

- Bila dia telat menelepon beberapa jam dari yang dijanjikan, jangan menjawab teleponnya. Ia bakal sibuk bertanya, ”Kamu marah ya?” Jawab saja, "Tidak, cuma sibuk saja."

- Bila dia menelepon pada jam-jam Anda tidur, esok paginya, katakan agar tidak menelepon terlalu larut atau pada jam tidur. Ini menunjukkan Anda bisa hidup tanpa harus ngobrol dengannya dulu. Anda juga jadi terlihat tidak peduli dia ada di mana malam itu.

- Bila dia tidak menelepon ketika sedang berada di luar kota, jangan menyediakan waktu Anda untuknya saat dia sudah kembali.

- Bila frekuensi menelepon dan ajakan si dia untuk bertemu bisa dihitung dengan jari, jangan selalu mengangkat teleponnya, atau selalu siap sedia untuknya.

- Bila dia ingin bertemu Anda untuk satu atau dua jam, katakan tidak bisa. Usulkan lain waktu di mana Anda dan dia sama-sama punya waktu lebih panjang.

Buat Hari Valentine Jadi Menyenangkan

0 comments


Banyak yang menilai bahwa hari Valentine hanya untuk seseorang yang punya pasangan. Namun sesungguhnya siapapun bisa menikmati valentine. Asal tahu caranya.

Bagaimanapun keadaan Anda, berpasangan atau jomblo, jangan jadikan hari Valentine Anda menjadi suram. Anda bisa membuat hari itu jadi menyenangkan. Ini tipsnya!

Jika Anda tengah menyukai seseorang, nyatakan cinta Anda!. Tunggu apa lagi? Hari valentine adalah saat yang tepat bagi Anda untuk mengungkapkan seluruh perasaan Anda pada seseorang yang spesial.

Jika Anda memiliki pasangan, buat hari Valentine menjadi indah. Berikan hadiah khusus baginya. Perlakukan pasangan Anda dengan spesial. Bahagiakan dia.

Bagi Anda para jomblo, jangan merasa sendirian! Manfaatkanlah hari Valentine ini untuk berbagi kasih dengan orang dekat. Jika biasanya Anda tak sempat membahagiakan orang tua, ini saatnya!

Anda juga bisa berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kurang beruntung, seperti yatim piatu atau korban bencana alam. Jadikan diri Anda berarti untuk orang lain di hari Valentine.

Yang paling penting, jangan menghancurkan hati siapapun di hari Valentine, termasuk binatang peliharaan Anda. Sebarlah kebahagiaan di hari Kasih Sayang!

Blind Date Tanpa Merasa Canggung

0 comments


Jika usia semakin bertambah, dan kita tak juga memiliki pasangan, tentu kita makin terdesak untuk segera mengubah status relationship kita. Sayangnya masih banyak di antara kita yang malu mencari, karena tidak ingin terkesan desperate banget. Atau, kita tidak tahu bagaimana mencari seseorang yang punya prospek untuk dijadikan pasangan.

Tidak semua orang cukup beruntung bisa jatuh cinta lagi pada seseorang seperti waktu sekolah dulu. Saat usia semakin dewasa, hubungan yang serius lebih sering terjadi karena adanya komitmen. Anda merasa cocok dengan seseorang, memiliki visi ke depan yang sama, lalu sepakat untuk menikah. Nah, bila "seseorang" ini pun tak juga ditemukan, Anda memang harus lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Misalnya, menerima tawaran seorang rekan yang ingin mengenalkan Anda pada seseorang. Tak perlu langsung berkata "tidak" terhadap tawaran seperti ini. Bahkan bila mungkin, banyak-banyak lah menerima tawaran seperti ini. Hitung-hitung menambah teman baru, dan menambah pilihan Anda.

Bagaimana dengan blind date?

Ini pun tak ada ruginya. Anda tak akan tahu siapa jodoh Anda, dan bagaimana Anda bertemu dengannya, bukan?

Kencan buta tak selamanya menakutkan, memalukan, atau mengesankan keputusasaan Anda. Ada cara untuk menjalani blind date yang aman dan tidak membuat Anda canggung saat bertemu pria baru.

Hanya kencan dengan pria yang direkomendasikan teman. Teman baik tentu sudah sangat mengenal sifat-sifat atau keinginan Anda. Jika ia mempunyai teman kantor atau sahabat yang dirasanya akan cocok untuk Anda, terima saja tawarannya. Tetapi pastikan bahwa teman Anda juga mengenal calon teman kencan Anda ini dengan baik. Tanyakan bagaimana kebiasaan si pria, apa hobinya, apa pekerjaannya, dan lain sebagainya. Hal ini bisa menjadi bahan obrolan Anda nanti.

Bertemu di tempat umum. Meskipun Anda percaya sekali pada teman Anda si Mak Comblang, pria yang dikenalkannya tetap lah orang asing untuk Anda. Karena itu jangan dulu mengundangnya di rumah Anda, apalagi memperkenalkannya pada keluarga Anda. Bertemulah di coffee shop atau tempat lain yang sudah pernah Anda kunjungi dan dikenal teman kencan Anda. Selain lebih aman, baik Anda maupun sang teman kencan juga tidak merasa nervous karena berada di tempat baru. Lebih dari itu, jika kencan tidak sukses, Anda lebih mudah melarikan diri.

Jangan membawa teman. Tidak disarankan bagi Anda untuk membawa teman, baik seorang maupun segerombolan. Hal ini hanya akan membuat teman kencan Anda canggung. Anda tentu juga tak ingin jika teman kencan Anda membawa pasukannya, kan?

Atur penampilan diri Anda. Pakai pakaian yang Anda sukai, namun tidak perlu berlebihan. Misalnya yang berleher terlalu rendah, atau malah terlalu cuek. Jangan memakai parfum terlalu banyak. Tarik nafas dalam-dalam, dan mulai lah tersenyum. Jadilah diri Anda sendiri. Jangan lupa, jabat tangannya dengan erat. Hal ini menunjukkan bahwa Anda orang yang hangat. Ucapkan terima kasih saat dia melakukan sesuatu untuk Anda.

Jangan berharap terlalu banyak. Saat menghadapi kencan buta, jangan langsung menganggap Anda bakal cocok dan menjadi pasangan yang sempurna. Jangan memasang tampang kaget jika ternyata tampang teman kencan Anda ternyata mengecewakan. Ingatlah untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilannya.

Pilih obrolan yang ringan. Obrolan soal pekerjaan, keluarga dan teman-teman, hobi, dan hal-hal populer seperti film, musik, atau olahraga, akan membuat perbincangan menjadi lancar. Jangan membahas soal hubungan di masa lalu, menyampaikan kejelekan orang lain, atau topik lain yang tidak disukainya. Jangan memonopoli pembicaraan, dan tunjukkan bahwa Anda juga tertarik pada cerita-ceritanya.

Buka mata, buka telinga. Sekarang tiba waktunya untuk menilai dirinya yang sesungguhnya. Perhatikan bagaimana gerak-geriknya, bagaimana dia merespons pertanyaan-pertanyaan Anda. Apakah dia terlihat tertarik untuk mengetahui diri Anda lebih lanjut, atau memotong pembicaraan Anda untuk bercerita mengenai dirinya sendiri?

Jangan kapok. Tak perlu terlalu serius dalam menjalani blind date. Jika pun kencan pertama tak begitu sukses, namun Anda merasa sebenarnya dia cukup baik, berikan kesempatan kedua. Mungkin dia masih merasa tegang saat kencan pertama, sama halnya dengan Anda.

Bila Karier Lebih Tinggi dari Suami

0 comments


Kini, tak mustahil bagi wanita karier untuk meraih jenjang setinggi-tingginya, bahkan melampaui jenjang karier pasangannya. Bagaimana agar hubungan cinta Anda berdua tetap mesra tanpa terganjal masalah perbedaan ini, simak tipsnya.

Seringkali perbedaan posisi pada dunia pekerjaan ini turut menyertai peran dan tanggung jawab di dalam urusan rumahtangga. Posisi istri yang lebih tinggi di tempat kerjanya, sering menjadi pemicu pertengkaran dan muncul ketidakharmonisan dalam menjalani biduk rumah tangga. Terkadang, sang istri tanpa sadar jadi semena-mena mengatur urusan rumahtangganya. Misalnya, enggan melakukan kewajiban dan tugas sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik. Merasa lebih tinggi derajat dan martabatnya di dalam rumah, dan lainnya. Oleh karenanya, ada sejumlah tips bagi Anda, wanita muda mandiri, yang memiliki jabatan lebih tinggi dari Si Dia:

Tugas Utama Tetap Lebih Penting
Wanita berhak memeroleh kedudukan dan tempat di dalam persaingan yang adail dengan para pria, di segala bidang karier. Namun, jangan pernah lupa wanita juga seorang ibu rumah tangga. Anda tetap harus memperlakukan suami dengan baik dan hormat, walaupun mungkin jabatan ataupun profesinya jauh di bawah Anda. Tetap saja ia suami Anda, bukan? Ia seorang bapak dan kepala rumahtangga. Di tangannyalah tanggung jawab terbesar dalam mengelola rumahtangga.

Bila penghasilan Anda jauh melampaui, bukan berarti peran dan tanggung jawab ini jadi dapat ditukar di rumah. Jadi, tetaplah menjaga posisi Anda. Seimbangkan karier Anda dan keluarga, jadilah ibu rumah tangga yang baik dan mampu melayani keluarga setulus hati.

Kepala & Leher Yang Menyatu
Bisakah Anda membayangkan jika kepala berdiri sendiri tanpa leher, atau sebaliknya? Aneh dan pasti menyeramkan, bukan? Tak hanya itu, bila kepala berdiri sendiri, ia tak akan bisa menentukan arah yang benar, demikian pula leher, walau ia dapat berputar ke kanan, kiri, belakang dan depan. Analogi ini layaknya posisi Anda dan suami. Anda berdua adalah pasangan yang diciptakan untuk saling melengkapi, bukan untuk saling bersaing dan menindas satu sama lain.

Suami layaknya KEPALA yang akan menuntun ke mana arah suatu biduk rumahtangga dijalani. Sedangkan, LEHER adalah peran Anda sebagai istri, pendamping yang juga seorang ibu dari sebuah bahtera luas yang tengah dilayari bersama. Leher akan menopang dengan baik sang kepala. Mendukung dengan sekuat tenaga dan membantu memberikan arah atau saran berguna bagi kedua belah pihak. Bagaimanapun juga, kepala tetap memerlukan lehernya. Nah, jadilah leher yang baik, yang dapat membawa suami Anda pada posisi kepala keluarga yang baik. Topang dan dukunglah ia dengan sepenuh hati!

Hindari Rasa Tinggi Hati
Tak sedikit wanita yang memiliki posisi atau jabatan dan pendapatan tinggi jadi lebih percaya diri yang berakhir dengan tingkat kesombongan yang tinggi pula. Termasuk sombong pada suaminya. Merasa diri sudah yang paling hebat. Sehingga, merasa diri paling tahu termasuk dalam urusan rumah tangga. Bahkan, pendapat suami sering tak lagi didengar. Menganggap suami bodoh hingga berlaku mengecilkan atau meremehkan pasangan. Ujung-ujungnya, Anda bersikap superior.

Tak jarang ada yang sampai tak segan lagi memperlakukan pasangannya dengan tidak hormat di hadapan kerabat atau sahabat Anda sendiri. Sebaiknya, tetaplah rendah hati pada siapa pun, janganlah sombong, karena sikap ini akan membawa Anda kepada kehancuran diri sendiri. Menunjukkan sikap down to earth (membumi) adalah mulia. Jadilah istri yang baik dan selalu memperhatikan keluarga. Anggaplah jabatan dan pendapatan besar yang Anda raih adalah bonus dan berkat tambahan yang dipercayakan dari sang Pencipta kepada Anda. Jadi, tetap seimbangkan kehidupan rumah tangga dengan karier Anda.

Bersikap Lembut
Seringkali posisi yang tinggi di kantor menjadikan Anda sebagai atasan yang galak, cerewet, dan disegani semua karyawan. Jadi, janganlah membawa semua hal urusan kantor ke dalam kehidupan rumahtangga. Mulailah belajar bersikap profesional, termasuk di rumah. Anda bisa bersikap profesional di kantor, mengapa untuk urusan pribadi Anda tak bisa?

Jangan mentang-mentang Anda bos di kantor, lalu bisa seenaknya menyuruh suami dengan tidak hormat. Bila Anda memerlukan bantuannya, tetap lakukan dengan sopan, lembut, dan gunakan bahasa yang halus, serta hindari kesan memerintah. Walau bagaimanapun, ia adalah partner hidup Anda. Ia adalah bagian jiwa Anda, bukan orang asing. Jadi, bersikaplah profesional dan seimbang, sebagai istri dan seorang bos.

Keluargaku Adalah Berlianku
Banyak orang telah salah langkah, mendahulukan karier dan meninggalkan keluarga. Semua dianggap sepadan, demi mencapai karier setinggi mungkin lalu mengorbankan keluarga. Padahal, tak ada yang lebih berharga daripada keluarga. Mengapa? Tentu saja, keluarga adalah cinta kasih Anda. Keluarga adalah sumber kebahagiaan Anda.

Semua memang tergantung pada setiap individu yang menjalaninya. Jadi, tetaplah dahulukan keluarga Anda, suami dan anak-anak. Kebahagiaan sejati tak akan bisa terbayar, setinggi apa pun jabatan di kantor bila keluarga Anda tak bahagia. Jangan takut, rezeki akan mengikuti jika Anda selalu mengusahakan yang terbaik bagi keluarga. Jadi, posisi di kantor boleh lebih tinggi, namun jangan lupa untuk tetap menjalankan tugas sebagai ratu rumah tangga dengan baik.

Bila Jatuh Cinta pada Mak Comblang

0 comments


Jatuh cinta dengan siapa Anda pada akhirnya memang terserah Anda. Namun, kalau Anda jatuh cinta dengan si ‘comblang’, tapi ia tak memiliki perasaan yang sama dengan Anda, kan repot. Karena itu, Anda harus pintar menghadapi si ‘comblang’, coba deh tips berikut:

· Cerita Seperlunya
Kalau si ‘comblang’ memancing Anda untuk bercerita, jangan ceritakan segala hal tentang Anda. Anda tak perlu menceritakan hal-hal pribadi kepadanya, cukup ceritakan garis besarnya saja. Sebatas menceritakan makanan favorit, tipe pria dan pekerjaan Anda sih, tak masalah.

· Batasi Waktu
Coba batasi waktu berkomunikasi dengan si ‘comblang’. Anda tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menerima telepon darinya. Semakin lama Anda ngobrol di telepon, semakin banyak hal akan Anda bicarakan.

· Ajak Teman
Bila harus bertemu dengan si ‘comblang’, ajaklah teman untuk menemani Anda. Pertemuan yang hanya dilakukan berdua, lambat laun akan menimbulkan kedekatan tersendiri antara Anda dan si ‘comblang’. Dengan mengajak teman, berarti ada pihak lain yang bisa dilibatkan dalam pembicaraan Anda dan si ‘comblang’. Sesekali minta si ‘comblang’ mengajak pria yang Anda suka juga sah-sah saja.

Bila Hubungan Putus-Sambung

0 comments


BERKALI-KALI putus sambung, menurut Henny Wirawan, psikolog dari Universitas Tarumanegara, mengindikasikan hubungan belum matang sehingga kurang bisa menghadapi konflik. Akibatnya, kata putus sering kali diucapkan. Henny menambahkan, putus sambung berkali-kali menandakan hubungan tidak sehat.

“Keputusan untuk putus seharusnya bukan keputusan bangun tidur, keputusan semalam, tapi sudah melalui proses perenungan yang cukup panjang,” kata Henny. Bila hanya mengandalkan emosi akan sulit karena Anda akan berkali-kali mengalami putus sambung, tapi akar persoalannya tidak pernah selesai.

Sebelum terucap putus, perlu dicari tahu dulu permasalahan yang sesungguhnya terjadi di antara Anda berdua, apakah menyangkut ketidakcocokan pendapat atau yang lebih fatal, misalnya menyangkut prinsip. Bila karena kebiasaan atau karakter yang beda, perlu juga Anda tanya pada diri sendiri, apakah Anda bisa menyesuaikannya atau tidak. Bagaimana bila ternyata setelah kata putus diucapkan, pasangan ingin kembali menjalin hubungan? Ada beberapa hal yang perlu dilihat bila pasangan ingin minta kembali pada Anda, di antaranya:

1. Cari tahu sumber konfliknya apa dan tanyakan bisakah Anda berdua mengatasi atau mencari jalan keluarnya.

2. Adakah perubahan dalam dirinya? Hal ini perlu dibuktikan dulu dengan kesungguhannya, perubahan sikapnya. Jangan buru-buru memutuskan iya sebelum Anda yakin dia telah berubah.

3. Jangan memutuskan kembali pada pasangan hanya karena kasihan, tidak bisa mengatasi rasa kangen, dan sebagainya. Tapi pastikan Anda sudah berhitung untung ruginya.

4. Beri waktu. Hindari berhubungan lagi setelah kata putus. Anda perlu waktu untuk diri sendiri, setidaknya untuk melihat persoalan secara jernih.