Yuk, Tebalkan Kantong dengan Berbisnis Parcel!

0 comments


Bisnis parcel bisa menjadi lahan uang di musim lebaran seperti sekarang. Jika Anda tertarik untuk menjadi pengusaha parcel dadakan, tak ada salahnya untuk membaca tips berikut.

1. Sebelum memulai bisnis parcel ada baiknya Anda tahu benar siapa pasar Anda.

2. Rajinlah mencari informasi mengenai bisnis parcel dengan banyak membaca dan bertanya kepada orang yang kita anggap lebih berpengalaman. Jangan abaikan nasihat dan tips dari mereka.

3.Mulailah memikirkan modal yang harus dikeluarkan. Jangan malu untuk mencari teman yang mau ikut patungan. Semakin besar modal yang Anda tanamkan, maka keuntungan yang didapat akan semakin besar pula.

4. Jika berani terjun ke dunia bisnis, berarti Anda telah siap dengan segala risiko yang ada. Bersiaplah untuk menghadapi keadaan yang terburuk, rugi misalnya.

5.Tak ada salahnya untuk mulai mencari ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat digunakan dalam mengisi dan menghias parcel Anda agar terlihat unik. Keunikan ini akan membuat parcel Anda laku di pasaran.

6.Berhentilah mengeluh karena rasa lelah akan terbayar saat parcel Anda laris terjual.Kerjakan dengan ikhlas tanpa ada rasa terpaksa. Jika perlu cari juga pekerja yang ulet dan rapi untuk membantu Anda membuat pesanan-pesanan parcel tersebut.

7.Buatlah strategi pemasaran yang bagus. Semakin menarik, maka akan semakin banyak pelanggan Anda.

8.Jangan mengambil untung yang terlalu besar. Parcel yang berkualitas namun hargaanya sesuai akan membuat pembeli senang dan merekomendasikannya kepada orang lain. Ingat, dalam berbisnis, kepuasan pelangan harus di nomorsatukan

Selamat berbisnis!

Yoris Sebastian, Jadi GM Termuda Se-Asia

0 comments


Kelahiran Ujung Pandang, 5 Agustus 1972, ini punya sejuta inovasi, termasuk acara "I Like Monday" di Hard Rock Cafe. Pendiri OMG Creative Consulting ini menyabet beragam penghargaan, di antaranya British Council's International Young Creative Entrepreneur, Asian Pacific Entrepreneur Award Winner (Most Promising Entrepreneurs), Young Marketers Award Winner dari IMA and Markplus, dan Future CEO to Watch dari majalah SWA. Wow!

Sekarang sedang sibuk apa?
Sedang konsentrasi di Oh My Goodness (OMG) Consulting yang saya dirikan. Saya membantu klien yang mau melakukan bisnis secara berbeda atau istilahnya ala "Oh my Goodness". Saya percaya, bisnis yang dilakukan secara berbeda punya peluang sukses lebih besar ketimbang yang dilakukan secara biasa.

Bisa kasih contoh?
Yang terbaru adalah konsep Plaza FX di Jalan Sudirman. Kami konsultannya. Yang ingin kami tonjolkan adalah keunikan. Karena kalau FX mau bersaing dengan Plasa Senayan atau Senayan City, susah. FX kan size-nya kecil. Tapi selama dia punya keunikan, enggak masalah. Salah satunya kami bikin 12 ruang meeting. Kami juga sediakan 3 bus keliling sepanjang Sudirman dan SCBD selama jam kerja. Perjalanan bus bisa dicek lewat SMS. Jadi, lebih simple dan menolong kapasitas parkir FX yang kecil.

Kadang-kadang, dalam bisnis orang ingin semuanya. Padahal, sekarang eranya enggak bisa begitu. Harus punya ciri sendiri. Core segmen FX adalah orang-orang kantoran di daerah Sudirman. Nah, sekarang FX ramai banget. Itu membuktikan, selama kita punya konsep yang kuat dan unik, tapi tetap dengan perhitungan, harusnya kita juga bisa.

Jadi, lebih ke konsep bisnis ya?
Kurang lebih yang saya lakukan adalah membuat sesuatu yang tidak lazim. Jadi sekarang larinya sih lebih ke bussiness innovation concept. Orang sering nanya, "Kamu event organizer ya?" Saya bilang, saya bukan event organizer tapi event consultant. Saya lebih melakukan inovasi bisnis, tapi disesuaikan dengan karakter klien.

Kalau klien biasa pakai baju biru, jangan disuruh pakai baju oranye. Tetap pakai baju biru, tapi birunya diapain begitu. Jadi, OMG selalu bilang bahwa orang boleh berpikiran out of the box, tapi jangan out beneran. Eksekusinya tetep harus inside the box.

OMG seperti creative event planner. Contohnya Black Innovation Awards (BIA). Saya bilang, kalau bisa dikasih kesempatan lebih banyak kepada yang muda, saya yakin Indonesia bisa dapat lebih berkembang. Saya juga bisa berkembang karena ketika muda saya memperoleh banyak penghargaan. Nah, sekarang saya give it back lagi ke angkatan yang lebih muda, dengan membuat banyak awards.

Jadi konsultan apa lagi?
Selain jadi konsultan BIA, saya juga jadi konsultan untuk International Young Creative Entrepreneur Awards yang diadakan British Council, yang pernah saya menangi tahun 2006 di Inggris. Istilahnya saya naik pangkat terus. Tahun 2006 jadi peserta dan menang, tahun kedua jadi juri, tahun ketiga jadi event consultant.

Saya bantu di marketing dan sponsorship mereka. Supaya 2 tahun lagi kita bisa ngirim 8-10 orang. Saya sekarang mencari perusahaan yang punya visi yang sama supaya bisa membantu pendanaan. So far lumayan sih. Beberapa perusahaan mulai mendukung.

Apa lagi yang tengah Anda lakukan?
Banyak proyek yang "seksi dan seru" yang sedang kami garap. Dulu misalnya, saya bikin BC Bar. Itu bar pertama kali di Jakarta yang hanya buka Jumat dan Sabtu, tapi kok bisa menguntungkan. Orang kan bingung. Lho, kalau saya buka setiap hari enggak unik kan? Kalau buka Jumat dan Sabtu, orang malah penasaran. Malah saya ada ide bikin restoran yang enggak ada menunya. Tapi belum ada klien yang berani. He-he.

Omong-omong, kenapa sih namanya Oh My Goodness?
Saya sudah belasan tahun mencoba dan melakukan inovasi. Makanya ketika cari nama untuk perusahaan, saya enggak mau pakai nama sendiri. Saya ingin anak buah saya juga maju. Jadi saya bikin Oh My Goodness. Soalnya, semua yang saya bikin rata-rata aneh atau enggak biasa, tapi profitable dan penuh perhitungan.

Saya pernah kuliah akuntansi, makanya hitung-hitungan tetap benar. Tapi, tahu enggak kuliah saya enggak selesai lo. Waktu itu saya pikir-pikir, kuliah buat cari kerja. Ini kerjanya sudah dapat dan karier bagus. Dari pada keduanya setengah-setengah, saya pilih berhenti kuliah dulu. Tapi, saya bilang ke orangtua, saya akan kuliah di Universitas Terbuka. Kalau enggak, enggak bakal boleh. Tapi saya enggak menyesal karena ilmunya sudah dapat.

Terus, setelah drop out?
Niatnya memang sekolah lagi kan. Tapi, di usia 26 tahun saya jadi GM termuda di Asia dan termuda kedua di dunia (GM Hard Rock Café). Saya tanya lagi ke orangtua, "Masih perlu gelar enggak nih? Saya sudah GM nih. Kata mereka enggak usah he-he. Namanya orangtua, selalu baik. Makanya setiap kasih seminar saya selalu bilang, orangtua selalu baik, cuma sudut pandangnya beda. Jadi jangan dilawan, tapi lakukan pendekatan. Negonya begitu. Apalagi kalau masih tinggal bareng orangtua.

Bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri?
Saya ini tidak pernah ingin berhenti berinovasi. Kalau dilihat, dari dulu sampai sekarang, setiap tahun selau ada 1-2 inovasi. Bahkan untuk kegiatan menjadi pengajar, yang saya sebut sebagai program isi bensin, saya buat yang aneh. Misalnya saya buat seminar di bioskop. Peserta ikut seminar sambil makan popcorn.

Akhirnya, saya malah mendobrak mitos bahwa guru itu duitnya enggak bagus. Dulu saya memang pernah ingin jadi guru. Sekarang, saya bisa membuat seminar yang sales-nya enggak kalah dengan menggelar event! Bedanya, event saya, ya, seminar. Dulu, di HRC saya jual makanan dan minuman sampai pagi, sekarang saya mengajar atau workshop sampai jam 5 sore, sales-nya terkejar.

Ide-ide biasanya dari mana?
Saya baca berbagai sumber, ternyata kreativitas itu adalah kebiasaan, bukan faktor turunan seperti IQ. Pakai jam misalnya, hari ini saya pakai di kiri, besok pakai di kanan. Rute ke kantor sering saya ubah-ubah. Saya pergi ke luar kota kadang pakai pesawat, kadang pakai mobil. Saya gunakan momen itu untuk melawan rutinitas. Orang-orang yang terjebak rutinitas biasanya tidak kreatif.

Sekarang lebih ekstrem lagi, di OMG saya jarang ke kantor, saya lebih suka mobile. Di kantor, saya dipanggil Invisible Boss, alias bos yang enggak kelihatan. Saya bilang, kalau saya di kantor saya akan terjebak rutinitas. Saya ke kantor hanya kalau ada rapat. Malah waktu kantor masih lebih kecil, kursi saya berikan ke orang lain saking enggak pernah kepakai.

Mungkin juga karena sejak kecil saya suka main game, walaupun tetap ada porsinya. Game membuat saya berani mengambil risiko. Jadi, benar atau enggak, dari hal-hal kecil seperti itulah kreativitas saya muncul. Waktu sekolah di Pangudi Luhur, saya sudah ikut bikin PL Fair, misalnya.

Saya selalu bilang, start small, mulailah dari hal kecil. Jangan langsung gede. Itu yang saya pelajari dari pengalaman sendiri. Dari satu, bikin I Like Monday, akhirnya mendapatkan award achievement. Dari situ muncul tantangan, masak cuma I Like Monday? Akhirnya muncul yang baru. Setelah itu saya bikin program TV, Destination Nowhere. Pergi tanpa tahu tujuan. Jadi, level kreativitas saya makin diuji terus.

Apakah sudah merasa menemukan dunia Anda?
Kalau dibilang nemu, enggak pernah tahu, ya. Dulu saya suka fotografi, saya pikir saya bakal jadi fotografer. Masuk Hard Rock, saya pikir bakal masuk dunia entertainment (Yoris juga pernah membuat IP Entertainment), sempat dapat Marketer's Award, saya pikir dunia saya di marketing.

Sebetulnya, dalam proses pencarian passion itu, yang penting kita melakukan apa yang kita suka. Juga, tetap harus bernilai ekonomis. Saya menyebutnya Happynomics. Kita mau sesuatu tapi harus ada ukuran ekonominya. Happy, tapi harus ada nilai ekonominya.

Apa yang Anda lakukan ke karyawan Anda?
Di kantor, karyawan saya harus senang knowledge, harus senang baca. Nah, tiap minggu kita membuat sharing session, membahas buku yang habis dibaca bergantian. Sekretaris juga ikut. Dengan banyak knowledge, akan banyak inspirasi, jadinya banyak inovasi. Visi kita adalah, senang knowledge, inovation, achievement. Kalau itu jalan, nantinya enggak harus bergantung ke saya, bisa jalan senidiri.

Dari sekian inovasi, mana yang paling menantang?
I Like Monday. Karena posisi saya waktu itu enggak tinggi-tinggi banget. Yang kedua, saya melawan banyak orang. Di HR itu kan terkenal karena penampilan band asing . Sementara saya percaya, musik lokal akan mendominasi musik industri, dan sekarang itu sudah terjadi, Untungnya argumentasi saya diterima. Pelajaran moralnya, jangan takut dengan umur. Yang penting kita punya reasonable reason. Dari situ saya dapat award banyak banget.

Ada target yang belum kesampaian?
Menikah. Walaupun target saya menikah usia 25 tahun biar usia dengan anak enggak jauh. Tapi itu tidak saya anggap sebagai kegagalan. In life we cannot win everything. Mungkin 1-2 tahun ke depan lah. Sekarang sedang konsentrasi bikin usaha sendiri. Mengalir saja.

Oh ya, saya juga sedang memunculkan minipreneur. Saya ajak ibu rumah tangga muda untuk bekerja dari rumah untuk beberapa proyek saya. Ini sekaligus mendukung program ibu menyusui. Ternyata banyak lho, yang berminat. Menjaringnya gampang, lewat Facebook. Jadi, mereka tetap dapat pemasukan tanpa harus kerja kantoran.

Kegiatan lain?
Saya paling senang travelling. Apalagi sekarang enak, punya usaha sendiri. Pacar juga punya usaha sendiri. Buat saya, travelling adalah part of seeing other cultures. Liburan buat saya bukan cari ide, tapi cari inspirasi. Apa yang kita bikin, sangat localized. Think globally, act locally. Jalan-jalan juga salah satu cara untuk nge-charge otak. Kebetulan pacar juga suka travelling.

Yang Perlu Anda Tanyakan Saat Wawancara

0 comments


Ada banyak orang merasa terjebak dalam pekerjaan yang "salah". Salah satu penyebabnya, karena kurangnya informasi mengenai pekerjaan yang akan dijalani. Banyak calon pekerja yang enggan bertanya, meski kesempatan itu diberikan pada saat wawancara.

Entah karena sungkan atau takut mendapat cap "belum-belum sudah bawel". Padahal, boleh saja Anda bertanya, ketimbang sesat di jalan nanti. Apa saja yang pantas ditanyakan? Daftar berikut bisa membantu.

- Bagaimana dengan job description? Adakah bahan tertulis yang bisa dibaca?
- Apakah ini posisi baru? Bagaimana sejarah posisi ini sebelumnya?
- Apa yang diharapkan dari orang yang akan menduduki posisi itu?
- Apa keterampilan utama yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan ini?
- Apa tantangan khusus yang mungkin dihadapi dalam posisi ini?
- Bagaimana kesuksesan diukur dalam pekerjaan ini? Dengan standar apa performa pekerjaan dievaluasi?
- Apakah akan memerlukan perjalanan (bepergian)?
- Kepada siapa Anda akan bertanggung jawab langsung?
- Apakah ada kesempatan untuk berkembang?
- Apakah ada kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau pelatihan-pelatihan baik di dalam atau luar perusahaan?
- Berapa gaji yang diberikan dan fasilitas lainnya (yang ini pantang Anda lewatkan)?

Wulan Tilaar, Sudah Basah Kuyup

0 comments


Menjadi pewaris kerajaan bisnis Martha Tilaar Group bukanlah perkara mudah. Setidaknya inilah yang dirasakan Wulan Tilaar kala didaulat untuk meneruskan aktivitas ibundanya, pemilik sekaligus penggagas Martha Tilaar.

"Rasanya risih banget. Enggak enak aja, kemana-mana harus ikut ibu pastinya dilihat orang. Sedangkan saudara yang lain enak, bisa santai ikut acara duduk dibelakang memakai pakaian seadanya, bahkan cuma pakai daster," kata Wulan Tilaar kepada Kompas.com saat bertandang ke Martha Tilaar Beauty Galery, di Jakarta.

Wulan memang dipasrahi tugas untuk mengemban tongkat estafet sosok ibu Martha Tilaar. Selama ini, ibu Martha dikenal publik sebagai ikon kecantikan. "Sosok ibu inilah yang diserahkan kepada saya," ujarnya.

Sedangkan untuk operasional di Martha Tilaar Group, dipegang oleh lima bersaudara Tilaar, yakni Wulan dan keempat saudaranya. Wulan mengaku, tugas ini terbilang berat. Terlebih, dia tergolong anak rumahan, pemalu, dan tidak suka tampil di depan umum.

Namun, seiring berjalannya waktu dia sadar bahwa ini merupakan jalan hidupnya. Perlahan dia mulai belajar dari ibu Martha. Misalnya, kata Wulan, ibu bicara apa, saya lihat dan saya dengarkan jawabannya. Tak terkecuali juga belajar dari orang lain. "Saat ini saya memang sudah basah kuyup, sampai masuk angin segala. Tidak mungkin mundur," tutur Wulan.

Untuk operasional, Wulan mendapat jatah meng-handle PT Martha Beauty Gallery, yang merupakan anak perusahaan dari Martha Tilaar Group. PT Martha Tilaar Beauty Galery ini membawahi Martha Tilaar Salon and Day Spa. "Namun sekarang, sebenarnya saya sudah harus masuk ke Puspita Martha secara total. Itu lebih besar lagi," kata Wulan.

Dalam menjalankan bisnisnya, agaknya Wulan tidak main-main. Keinginan terbesarnya adalah ingin menguasai market Asia dan internasional. Menurutnya, saat ini produk Martha Tilaar sudah beredar di kawasan Asia, seperti Malaysia, Brunai Darussalam, Singapura, dan sebagainya. Untuk ke depan, dia ingin lebih mantap lagi. Sedangkan untuk spa, Martha Tilaar memiliki sekitar 10 tempat di luar negeri.

"Rencananya,akan membuka di Rusia, Hanoi, dan Malaysia lagi. Saya sih mimpinya ingin perusahaan ini go international beneran," tuturnya.

Untuk bisa eksis di setiap negara, Wulan menyebut, pihaknya harus membuat produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat di luar negeri. Karena itu, dituntut pula untuk terus melakukan inovasi dan kreatif menampilkan sesuatu yang unik dan berbeda dengan produk lain, namun tetap mengusung kekayaan alam di Indonesia. "Itu pesan ibu Martha. Tetap mengangkat tradisi Indonesia. Dari situlah kami menggali sesuatu yang unik," tuturnya.

Walaupun imej, Martha Tilaar identik dengan tradisi kebudayaan Indonesia, namun menurut Wulan, pihaknya tidak ketinggalan dengan tren-tren dunia, seperti mandi coklat, kopi, atau cranberry.

Meski menjadi putri mahkota Group Martha Tilaar, namun tidak membuat Wulan ingin diistimewakan. Dalam mencapai sesuatu hal, dia tidak ingin melakukannya secara instan. "Jangan tiba-tiba jebret, sopo iku. Saya paling enggak suka, mentang-mentang anaknya Ibu Martha jadi langsung di awang-awang," ujarnya. Saat ini, Wulan ingin menjalankan proses dan terus belajar dan terus belajar.

What Not to Say at Work

0 comments


Apa pun bidang pekerjaan dan level posisi Anda, keterampilan komunikasi perlu Anda miliki. Ketahui bagaimana menyampaikan keinginan dengan cara yang tepat serta ucapan apa saja yang harus Anda hindari di kantor.

Jangan katakan: "Itu bukan pekerjaan saya"
Mengapa: Bila atasan memberi penugasan, berarti itu adalah tugas Anda.
Lebih baik katakan: "Maaf pak, sepertinya itu bukan prioritas saya saat ini." Lalu jelaskan baik-baik pada si bos apa saja tanggung jawab Anda sekarang.

Jangan katakan: "Ini memang bukan ide bagus, tapi menurut saya..."
Mengapa: Jangan remehkan ide Anda sendiri.
Lebih baik katakan: Ungkapkan apa yang ada dalam kepala Anda. Hal ini akan mendorong Anda melontarkan ide cemerlang dengan percaya diri.

Jangan katakan: "Maaf, saya sedang tak ada waktu."
Mengapa: Kalimat tersebut termasuk tidak sopan, baik saat bicara langsung atau ditelepon.
Lebih baik katakan: "Saya harus segera menyelesaikan ini. Boleh bicara nanti setelah selesai?"

Saat wawancara kerja
Jangan katakan: "Atasan saya yang sekarang sangat killer."
Mengapa: Sangat tidak profesional. Pihak yang mewawancari Anda justru akan berpikir dua kali untuk merekrut karyawan yang suka menjelek-jelekkan orang lain.
Lebih baik katakan: " Saya siap dengan tantangan baru" atau ucapan positif lainnya.

Jangan katakan: "Menurut Anda saya akan cocok bekerja di sini?"
Mengapa: Anda adalah orang yang diwawancara bukan pewawancara.
Lebih baik katakan: Ungkapan yang menunjukkan Anda tertarik pada perusahaan tersebut.

Jangan katakan: "Bagaimana dengan jam kerjanya?" atau "saya bisa dapat cuti liburan berapa lama?"
Mengapa: Anda akan terlihat seperti orang yang hanya fokus pada hak yang didapat setelah pekerjaan selesai.
Lebih baik katakan: " Bagaimana gambaran tugas harian di sini?" Lalu, bila Anda tidak mendapat penjelasan yang diharapkan, katakan, "bisakah Anda jelaskan tentang kompensasi dan benefit lain di kantor ini?"

Wanita Bumi atau Bintang?

0 comments


Bumi dan bintang. Kedua sifat tersebut dimiliki oleh setiap wanita. Namun, ada salah satu yang lebih menonjol yang kemudian menjadi identitasnya. Memang, pada saat dan situasi tertentu, secara otomatis kedua sifat itu akan keluar. Yang manakah Anda? Untuk mengetahui yang mana sifat dan kepribadian Anda, jawab pernyataan berikut dengan "Ya" atau "Tidak".

1. Saya lebih senang memimpin daripada dipimpin.
2. Saya benci pekerjaan rumah tangga.
3. Saya selalu bermimpi mempunyai bisnis sendiri.
4. Saya seorang yang ambisius.
5. Saya senang mengkhayal tentang masa depan dan berusaha keras mencapainya.
6. Saya berani mengambil risiko lebih daripada orang lain.
7. Saya seorang yang tegas.
8. Saya berusaha sekuat tenaga menghindari ketergantungan kepada orang lain.
9. Secara umum, penghasilan saya lebih besar daripada pasangan.
10. Pasangan saya bekerja untuk saya.
11. Walaupun bekerja dalam kelompok, umumnya selalu berakhir dengan saya sebagai pemimpin di kelompok itu.
12. Saya selalu berkonsentrasi pada tujuan saya dan tidak peduli apa yang dirasakan orang lain.
13. Saya merasa senang untuk setiap saat di berada di rumah.
14. Saya kadang bertindak bagaikan primadona.
15. Saya mengejar tujuan saya dengan keras hati.
16. Saya lebih tertarik pada hal yang besar dibandingkan dengan yang kecil.
17. Saya sangat "ahli" untuk memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu.
18. Saya mempunyai masalah untuk bisa relaks dan sulit mengacuhkan pekerjaan.
19. Saya berpendapat bahwa saya ada untuk menyelesaikan sesuatu yang benar-benar penting.
20. Saya selalu berpikir dan mempunyai rencana jauh ke depan.

JUMLAH NILAI & ARTI
Jawaban "Ya" berjumlah 1-7: Wanita Bumi
Anda adalah jenis wanita Bumi yang kuat! Kita semua memang memerlukan seorang pengasuh yang memelihara energi yang dibutuhkan bumi. Wanita Bumi mempunyai kepuasan tersendiri dengan memberi perhatian, melayani, dan menolong orang lain. Kemampuan, kekuatan, dan jiwa kepemimpinannya terasa langsung pada orang di sekelilingnya. Mereka adalah para wanita yang penuh perhatian serta memberi kasih sayang tanpa pamrih kepada teman, keluarga, dan masyarakat.

Wanita Bumi sangat jarang berkata "tidak" kepada siapa pun dan cenderung selalu ingin menyenangkan orang lain. Bahkan, karena sifatnya ini, wanita tipe ini sangat mudah menjadi korban kekuasaan yang negatif dari kaum pria. Saran untuk wanita Bumi, bekerjalah untuk mendapatkan pusat kekuatan dari dalam diri sehingga Anda dapat mengambil semua keputusan dengan mantap.

Jawaban "Ya" berjumlah 8-13: campuran Wanita Bumi dan Wanita Bintang
Tipe ini merupakan wanita cerdas karena telah berhasil menggabungkan dengan seimbang kedua sifat Bumi dan bintang. Mereka lemah lembut, tetapi tegas. Gabungan sifat wanita yang demikian patut untuk diperhitungkan dan dihargai! Dalam beberapa situasi kehidupan, mungkin Anda berkecenderungan lebih dekat pada satu peran (entah sisi bumi ataupun bintang). Berbahagialah akan kemampuan Anda mengombinasikan dengan seimbang dan berbanggalah akan apa yang Anda capai!

Jika jawaban "Ya" berjumlah 14-20: Wanita Bintang
Selamat datang di klub kosmik wanita bintang! Anda dilahirkan dengan sifat keagresifan sebagai pemimpin yang akan melakukan hal-hal seperti membujuk dan memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di sisi lain, Anda seorang yang ambisius. Namun, yang jelas, wanita bintang sering ditakdirkan menjadi orang besar. Di pekerjaan atau karier, ia kerap menempati posisi tinggi alias pimpinan.

Wanita bintang juga amat menikmati sifat maskulinnya. Mereka mempunyai enerji kuat serta sedikit rasa pengertian dan kelembutan. Hal ini menyebabkan mereka seolah-olah tampak seperti seseorang yang dingin atau tidak ramah. Saran untuk para wanita bintang, bekerjalah dengan mengembangkan perilaku yang lebih ramah dan gunakan enerji feminin Anda untuk menyeimbangkan "ketidakramahan" dan sifat maskulin yang dimiliki sehingga Anda dapat tampil lebih ramah alias lunak.

Tips Menyenangkan Atasan

1 comments


Tugas atasan adalah memberi perintah, sedangkan tugas Anda adalah melaksanakannya. Agar hubungan dengan atasan lancar dan berhasil, Anda harus memberikan pelayanan yang memesona, sama seperti Anda mengharapkan pelayanan yang memuaskan dan menyenangkan.

1. Jangan membuat atasan menunggu. Jika atasan memanggil, datanglah sesegera mungkin.

2. Jangan muncul di ruangan atasan tanpa persiapan karena Anda akan tampak bodoh.

3. Tahu apa yang harus diselesaikan dan dipersiapkan, tahu apa yang harus Anda jawab pada saat atasan bertanya.

4. Jangan menyuruh atasan apa yang harus dilakukannya; bila terpaksa, sampaikan pendapat Anda dengan cara yang halus.

5. Jangan membicarakan masalah pribadi kecuali bila atasan menanyakannya.

6. Jangan pernah membuat atasan merasa dia telah membuang waktu berharga Anda. Jangan katakan “Apakah rapatnya sudah selesai? Banyak sekali yang harus saya selesaikan. Saya juga punya kehidupan dsb dsb…”

7. Jawab dengan sabar semua pertanyaan atasan, tidak peduli sebodoh apa pun pertanyaannya dan jangan pernah membuatnya tampak bodoh. Berikan jawaban yang sederhana dan terarah, jangan bertele-tele.

8. Jangan pernah menginterupsi jika atasan sedang memberikan perintah. Jangan pernah mengatakan: “Apakah menurut Anda ini memang ide yang bagus?"

9. Jangan mengulang perintah atasan beberapa kali.

10. Jika atasan selesai memberi perintah, ajukan pertanyaan singkat yang memang perlu Anda ketahui.

11. Beri komentar atas keputusan atasan dengan kata-kata yang singkat dan sopan.

12. Jangan pernah mengatakan kepada atasan bahwa dia tidak akan mampu membayar rencana proyeknya. Pastikan atasan tahu biaya rencana proyek yang diinginkannya dengan memperlihatkan surat penawaran, sehingga atasan mengerti dengan jelas dana yang akan dikeluarkan.

13. Jangan pernah meninggalkan ruangan atasan sebelum Anda yakin dia telah selesai memberikan perintahnya.

14. Bersikap fleksibel. Jika atasan memutuskan untuk mengubah perintahnya, Anda harus mengikutinya dengan senang hati, jangan memberikan komentar yang negatif sebelum mencoba melaksanakannya.

15. Selalu meng-update pekerjaan setidaknya melalui email, sehingga atasan mengikuti perkembangannya.

16. Jangan menyampaikan kabar buruk tanpa memberikan solusi yang sesuai.

17. Sampaikan informasi perusahaan sehalus mungkin kepada atasan, misalnya, “Saya dengar dari Santo di Departemen Akunting bahwa CEO sedang berencana melakukan pengetatan biaya perjalanan,” bukan dengan mengatakan, “Saya tahu apa yang CEO inginkan yaitu tidak seorang pun dapat terbang dengan tiket kelas satu, termasuk Anda.”

18. Terima pujian dengan sopan. Jika atasan mengatakan dia senang dengan hasil kerja Anda, cukup katakan, Terima kasih.

19. Jangan menunggui atasan pada saat Anda memberikan memo atau pekerjaan yang harus ditinjau olehnya.

20. Jangan pernah menyentuh atasan.

21. Tidak peduli betapa pun kasar, pemilih, dan tidak tegasnya atasan, Anda tetap merupakan pelayan yang profesional yang harus bersikap netral, tidak reaktif, dan harus sabar untuk melayani.

Tips Menghindari Lembur

1 comments


Selama ini, orang yang sering lembur identik sebagai karyawan loyal dan rajin karena bersedia bekerja di luar batas jam kantor. Padahal tak selalu demikian. Justru sebaliknya, Anda juga bisa dicap lamban dalam menyelesaikan pekerjaan alias tak mampu bekerja tepat waktu.

Pasalnya, alasan lembur yang paling umum adalah selain untuk menyelesaikan beban kerja yang lebih banyak dari biasanya, lembur juga dimanfaatkan untuk melanjutkan pekerjaan yang tidak selesai di siang hari, terutama saat mendekati deadline. Menurut pakar karier, orang yang sering lembur dianggap memiliki manajemen kinerja yang cukup buruk sehingga tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya secara tepat waktu. Jadi mau tidak mau, ia harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda di siang hari.

Ingin terbebas dari masalah lembur tapi tak tahu bagaimana mengatasinya? Menurut Debra Benton, ahli strategi karier dari Benton Management Resources, Inc. Anda bisa lebih santai dalam bekerja meski tugas Anda banyak dan deadline mendesak, asalkan:

1. Membuat prioritas
Dalam mengerjakan tugas, Anda perlu membuat skala prioritas. Ini untuk memudahkan pengerjaan tugas itu sendiri. Anda bisa memulai pagi hari di kantor dengan mengerjakan tugas yang cukup berat dan penting, saat kondisi masih segar. Lalu lakukan tugas berikutnya sesuai prioritas yang Anda tentukan. Jadi saat jam kerja berakhir, tugas hari itu pun diharapkan tuntas pula.

2. Tahan godaan
Banyak gangguan kecil yang tanpa disadari sering memangkas waktu kerja. Antara lain, ajakan bergosip dari rekan kerja, entah itu langsung, via chatting ataupun telepon, atau makan siang ke mal yang pasti membutuhkan waktu lebih lama dari jadwal sebenarnya. Sebisa mungkin hindari hal ini saat sedang sibuk. Bila terjebak, usahakan secepat mungkin menghindar, dengan alasan yang halus. Lalu, coba tawarkan waktu lain untuk menggantikannya.

3. Majukan deadline
Untuk menghindari penumpukan tugas di hari deadline, solusinya adalah memajukan deadline dari jadwal. Misalnya, kalau deadline Anda pukul lima, Anda bisa memajukannya satu atau dua jam sebelumnya. Atau kalau deadline Anda hari Jumat, coba selesaikan pada hari Kamis. Jadi, jika ternyata hari Kamis target tak tercapai, Anda masih punya waktu untuk menyelesaikannya Jumat pagi. Lalu, untuk mengejar deadline, mengapa Anda tidak datang saja lebih cepat dari waktu biasa?

4. Cukup istirahat
Di tengah kesibukan, usahakan cukup istirahat. Dengan begitu, stamina tetap terjaga. Ketika waktu makan siang datang, manfaatkan sebaik-baiknya. Karena makan siang akan menambah energi dan semangat untuk bekerja. Selain itu, Anda bisa juga menggunakan jam makan siang untuk mengobrol dengan teman atau mengecek email sebelum mulai bekerja lagi. Setelah jam istirahat, segeralah kembali ke pekerjaan. Bersosialisasi bisa dilakukan lagi setelah pekerjaan selesai atau usai jam kantor.

5. Rapat sebelum istirahat
Jika Anda berwenang memimpin rapat, sebaiknya lakukan sekitar jam 10.00 atau 11.00. Ini merupakan saat menjelang makan siang sehingga orang lebih suka bicara langsung ke sasaran tanpa basa-basi lagi. Dengan demikian, rapat menjadi lebih efektif dan waktu tak banyak terbuang.

6. Jangan jadi budak teknologi
Seharusnya, teknologi diciptakan untuk menjadi sahabat, dan bukan merugikan Anda. Jadi manfaatkan kecanggihan teknologi di kantor untuk urusan pekerjaan. Utamakan email penting mengenai pekerjaan dan sebisa mungkin tahan diri Anda untuk berkirim SMS, email, chatting tentang hal di luar pekerjaan. Anda bisa melakukannya jika memang pekerjaan sudah selesai atau Anda dalam keadaan santai tanpa diburu deadline.

7. Ciptakan suasana tenang
Seringkali alasan lebih tenang bekerja di malam hari membuat Anda lebih senang lembur. Sebenarnya Anda bisa kok menciptakan suasana tenang di siang hari. Caranya, dengan menutup telinga Anda dari kebisingan suara di ruangan. Gantikan dengan earphone yang melantunkan musik-musik kesayangan Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih berkonsentrasi dan bersemangat dalam bekerja.

Nah, sekarang coba praktikkan. Semoga Anda makin efektif dengan waktu kerja dan tak perlu jadi anggota tetap para pelembur kantor.

Tips Mengelola Konflik

0 comments


Merasa terganggu, frustrasi, marah, dan mau meledak? Anda tak sendirian. Tak peduli apakah perselisihan dengan teman atau gara-gara bus menyalip mobil Anda, atau tak sepaham soal cara terbaik melakukan pekerjaan, konflik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.

Konflik mengakibatkan stres, sakit hati dan bisa menyebabkan kecelakaan dan kematian. Anda tak selalu bisa menghindari konflik, tapi Anda bisa belajar mengelolanya tanpa kekerasan. Dengan cara ini, Anda menggunakan konflik untuk memperbaiki kehidupan, dan belajar dari kesalahan yang lalu.

KETRAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
* Dengan mengerti perasaan sendiri mengenai konflik, artinya mengenali pemicu-pemicunya, yaitu kata-kata atau tindakan yang segera memancing respons emosional seperti kemarahan. Ini bisa berupa ekspresi muka, nada suara, gaya menunjuk, atau kalimat tertentu. Begitu tahu pemicunya, Anda akan bisa mengendalikan emosi secara lebih baik.

* Mendengar dengan perhatian secara aktif, dan cobalah mengerti apa yang dikatakan orang lain. Jangan pikirkan apa yang akan Anda katakan sesudahnya. Pendengar aktif memerlukan konsentrasi dan memperlihatkan bahasa tubuhnya yang mengatakan, “Saya mendengarkan, kok.”

* Berikan pilihan untuk mengatasi konflik. Banyak orang hanya mengetahui dua cara dalam mengelola konflik, yaitu bertengkar atau menghindari masalah. Langsung ke faktanya, buat rencana atau ide yang bisa membantu mengatasi argumentasi, dan bahas pro-kontra, serta konsekuensinya.


JAUHI KONFRONTASI, CAPAI KESEPAHAMAN
* Perhatikan respons Anda terhadap konflik. Jika gaya Anda tak berhasil – Anda akan selalu emosi, dan bisa menimbulkan masalah yang lebih banyak – cobalah untuk mengubahnya.

* Nyatakan kebutuhan Anda dan tetapkan masalahnya. Bicarakan masalah tanpa menyakiti atau menyalahkan orang lain. Jangan menyatakan posisi Anda, cukup solusi dari masalah. Usahakan untuk melihat apa yang dikatakan dengan apa yang sungguh-sungguh dimaksud dan dibutuhkan.

* Bersama-sama membahas dengan berbagai cara, untuk menyatukan kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Bersikaplah fleksibel dan terbuka.

* Tentukan siapa yang akan bertanggung jawab untuk tindakan yang spesifik, setelah dicapai kesepakatan.

Tips Jadi Bos Kesayangan

0 comments


Menjadi atasan memang susah-susah gampang. Namun, bukan berarti Anda harus selalu bingung menentukan kebijakan. Rangkul anak buah sebagai partner, kalau ingin jadi bos kesayangan mereka. Ini dia caranya.

1. Berikan pujian setiap kali bawahan Anda berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.

2. Bersedia turun tangan untuk bekerja di lapangan dan tidak semena-mena mendelegasikan “dirty work” kepada anak buah.

3. Memberikan penilaian dalam evaluasi tahunan secara obyektif dan profesional.

4. Memfasilitasi segala kebutuhan anak buah supaya situasi kerja di kantor kian kondusif.

5. Tidak alergi setiap kali ada bawahan yang minta naik gaji, melainkan berusaha membantunya sedapat mungkin.

6. Memberikan peluang kepada anak buah yang berprestasi untuk naik jabatan.

7. Patuhi setiap peraturan yang berlaku di perusahaan misalnya tentang jam kantor, jangan hanya meminta anak buah saja yang menaatinya.

8. Menurunkan ilmu yang Anda peroleh dari pelatihan kepada anak buah.

9. Tidak ragu untuk turun tangan membantu anak buah yang sedang menghadapi masalah dalam pekerjaannya.

10. Berempati terhadap bawahan, dan memperlakukan mereka dengan penuh respek.

11. Tidak membiarkan sentimen pribadi memengaruhi penilaian Anda terhadap kinerja bawahan.

12. Tidak mengklaom keberhasilan yang dilakukan divisi Anda sebagai kesuksesan pribadi.

13. Tidak membajak ide yang dilontarkan bawahan Anda dan mengakuinya kepada atasan sebagai ide Anda sendiri.

Tips Bekerja di Lingkungan Pria

1 comments


Perusahaan di bidang konstruksi, IT, atau media biasanya didominasi karyawan pria. Bekerja di lingkungan kantor seperti ini ternyata tak seenak yang Anda bayangkan. Misalnya, bahwa Anda akan selalu dilindungi, atau selalu diistimewakan. Mungkin hal itu memang benar, tapi hati-hati, jangan sampai Anda kehilangan respek dari mereka. Bisa-bisa karier Anda tak maju-maju karena dianggap kurang mandiri. Namun, bila Anda telah "menguasai" seluk-beluk dunia laki-laki, Anda akan sangat menikmati suasana.

Berikut adalah gambaran bagaimana Anda mesti bersikap.

Pastikan perempuan cukup dihargai. Cari tahu apakah ada kesempatan promosi untuk karyawan perempuan, dan adakah yang telah menempati jabatan penting di perusahaan. Saat wawancara, mintalah informasi mengenai hak-hak Anda, entah cuti haid dan melahirkan, tunjangan anak, dan sebagainya.

Cari seorang mentor. Bertemanlah dengan karyawan perempuan, dan gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai situasi kerja di kantor. Minta ia mengarahkan Anda bagaimana menghadapi konflik.

Bicara secara asertif. Biasakan bicara langsung ke pokok persoalan, dan dengan percaya diri. Jangan terlalu sering mengatakan "sori" atau "menurut saya" karena itu menunjukkan kelemahan Anda. Tunjukkan bahwa Anda pun mampu bekerja seperti mereka.

Tak perlu bermanja-manja. Hanya karena Anda satu-satunya karyawan perempuan, tak berarti Anda harus mengubah cara bicara Anda supaya terdengar manja. Atau, sedikit-sedikit minta dibantu atau diantar. Asal tahu saja, pria senang dengan perempuan yang manja. Tetapi, hal ini bisa berakibat Anda hanya akan dianggap menjadi obyek.

Ikuti kegiatan luang mereka. Entah nonton bola di kafe, main biliar, atau sekadar ngopi-ngopi sepulang kerja. Pelajari apa yang sedang hangat mereka bicarakan. Pria senang jika Anda bisa masuk ke dalam pergaulan mereka. Lebih dari itu, dari obrolan informal Anda justru akan mendapatkan banyak informasi penting seputar pekerjaan.

Jangan biarkan peran stereotip. Saat meeting, terimalah permintaan untuk menjadi notulis. Tetapi jangan biarkan hal ini terjadi berulang kali, hanya karena mereka memuji tulisan Anda. Hal lain yang tak perlu sering dilakukan adalah membawakan makanan, atau membersihkan gelas-gelas atau piring bekas makan. Jangan biarkan mereka mengambil keuntungan dari Anda terus-menerus!

Tingkatkan Nilai Jual Profesi Anda

0 comments


Ekonomi yang tidak stabil sedikit banyak ikut memengaruhi pasar tenaga kerja saat ini. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, Anda tak bisa berdiam diri. Aktiflah meningkatkan nilai jual profesi Anda dan gencarlah berpromosi. Bila Anda ingin mencari pekerjaan baru, berikut 6 cara yang bisa Anda lakukan:

1. Nama sebagai merk
Promosikan diri Anda di lingkungan eksternal perusahaan. Gunakan nama asli Anda sebagai alamat email. Hindari memakai nick name atau nama panggilan sebagai alamat email untuk mengirim resume. "Para manajer dan HRD tak akan tertarik dengan alamat email yang cute karena kesannya tidak profesional," kata Marianne Adoradio, seorang konselor karir.

2. Penuhi kebutuhan perusahaan
Perusahaan tentu akan mencari pegawai yang bisa memberikan kontribusi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena itu bekali diri dengan keterampilan dan wawasan yang sesuai. "Saat wawancara kerja, pastikan Anda bisa menceritakan pengalaman dan keterampilan yang sesuai untuk menunjukkan Andalah orang yang tepat untuk posisi tersebut," kata Kathryn Ullrich, career expert.

3. Buat profil diri secara online
Kini semakin banyak situs komunitas di internet. Untuk memperlancar usaha Anda mempromosikan diri, sebaiknya buatlah profil diri sebaik mungkin untuk menampilkan citra yang smart dan profesional.

4. Bersikap lebih aktif
Ini berarti Anda harus bersikap aktif melebihi tugas dan gaji Anda. Carilah cara untuk berkontribusi, misalnya terlibat dalam kepanitiaan seminar, menjadi moderator rapat, dan sebagainya. Sikap tersebut tak cuma menambah panjang pengalaman Anda tapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan memperluas jejaring.

5. Ikut kursus
Dunia berputar semakin cepat, agar tak ketinggalan, asah terus skill dan keterampilan Anda melalui kursus, seminar,atau mengikuti training.

6. Terima tantangan
Jangan takut untuk menerima tantangan sehari-hari di kantor. Menerima projek baru atau menangani klien sulit, akan menambah jam terbang Anda.

Tawaran Pekerjaan, Diterima atau Ditolak?

0 comments


Mendapatkan pekerjaan impian di tengah kompetisi yang tinggi apalagi di zaman krisis seperti sekarang, tentu bukan perkara mudah. Dalam situasi ini tak sedikit profesional yang mendapat tawaran pekerjaan dengan posisi tertentu namun kompensasi kurang memuaskan.

Situasi ini kerap menimbulkan dilema; menampik pekerjaan di masa sekarang memang bukan tindakan bijaksana, namun menerima pekerjaan yang ditawarkan dengan kompensasi di bawah standar juga bukan pilihan yang tepat. Kenyataannya memang tidak ada pekerjaan yang bisa memenuhi seluruh harapan Anda.

Menurut Steve Levin, CEO Leading Change Consulting & Coaching, California, AS, bersikap fleksibel dan menurunkan standar memang tak ada salahnya. Nah, sebelum Anda melakukannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Skala kebutuhan
Seberapa tinggi kebutuhan Anda terhadap pekerjaan tersebut. Bila Anda adalah satu-satunya tulang punggung keluarga atau sedang butuh biaya untuk pengobatan salah satu anggota keluarga, mungkin Anda harus menerima tawaran pekerjaan tersebut.

2. Prospek perusahaan
Jangan lupa untuk mengukur job security dari perusahaan yang akan Anda masuki. Jangan sampai baru beberapa bulan bekerja Anda sudah terkena PHK gara-gara perusahaan itu gulung tikar. Cari informasi mengenai "kesehatan" perusahaan dari internet atau bertanya pada teman.

3. Kenali prioritas pribadi
Ada berbagai motivasi yang mendasari kita untuk memilih pekerjaan. Ada orang yang tak memedulikan gaji yang ditawarkan asalkan bisa berkarya di bidang yang sesuai dengan minat. Barangkali Anda juga termasuk orang yang mementingkan posisi atau hirarki. Tak sedikit pula ibu bekerja yang lebih memilih kantor dengan jam kerja fleksibel ketimbang gaji besar namun sering lembur. Jadi, kenali dulu motivasi pribadi Anda.

4. Kesempatan belajar
Sebelum memutuskan, pertimbangkan juga tujuan karir Anda dan apakah nantinya perusahaan ini bisa membawa Anda mencapainya. "Bila posisi tersebut bisa membuat skill Anda bertambah dan bisa mempelajari banyak hal, jangan ragu. Itu adalah investasi yang bernilai tinggi," kata Levin.

5. Buat rencana
Menganggur dalam waktu terlalu lama bisa merugikan, bukan hanya dari sisi finansial tapi juga skill yang tumpul karena lama tak diasah. Karena itu, sebelum menolak pekerjaan yang disodorkan, rencanakan apa yang akan Anda lakukan selama menunggu datangnya tawaran pekerjaan lain. Misalnya memulai bisnis kecil-kecilan atau mencoba mengirimkan tulisan Anda ke berbagai media sambil menunggu datangnya panggilan wawancara.

Tanda-Tanda Bosan Bekerja

0 comments


Baru sampai di kantor Anda sudah tak sabar menunggu jam pulang, padahal tadi pagi Anda harus mengumpulkan banyak semangat untuk menyiapkan diri ke kantor. Sinyal tersebut adalah sedikit dari tanda-tanda Anda mulai bosan bekerja.

Kehilangan minat pada pekerjaan atau jenuh pada rutinitas di kantor yang itu-itu saja adalah hal yang wajar dialami setiap orang. Yang jadi masalah adalah bila kondisi tersebut berlangsung selama lebih dari dua minggu hingga memengaruhi kinerja. Kenali tanda-tanda bosan bekerja berikut ini dan segera cari jalan keluarnya; lompat ke perusahaan lain atau bertahan tapi dengan alternatif perubahan.

1. Merasa tugas-tugas di kantor tak lagi menantang. Anda bisa menyiasatinya dengan menerapkan target baru, misalnya menyelesaikan tugas sesegera mungkin.

2. Anda tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan lebih dari satu jam.

3. Anda merasa penugasan yang diberikan pada atasan kurang bervariasi, bahkan Anda juga menuduh atasan bersikap pilih kasih.

4. Anda tak ingat kapan terakhir kali dapat pujian dari atasan atau mendapat bonus karena prestasi Anda yang gemilang.

5. Anda selalu bermalas-malasan di pagi hari dan mencari alasan untuk telat datang ke kantor.

6. Motivasi Anda untuk datang ke kantor adalah untuk bergaul bukan karena pekerjaan. Anda juga lebih senang bergosip dan mengeluh tentang situasi kantor.

7. Anda merasa seharusnya ada di perusahaan lain dan yakin lebih berhasil di sana. Singkatnya, Anda merasa rumput tetangga lebih hijau.

8. Anda menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, seperti menulis blog, membaca gosip, membaca milis dan email pribadi, atau chatting.

9. Hal yang paling Anda pedulikan adalah gaji dan bonus. Anda tak peduli pertumbuhan bisnis perusahaan atau masa depan perusahaan.

10. Anda menyalahkan kantor atau kebijakan perusahaan untuk semua hal buruk yang terjadi di kantor.

Strategi Menghadapi Bos Beda Tipe

0 comments


Punya atasan yang ideal tak cuma menimbulkan suasana kerja yang nyaman, tapi juga mampu meningkatkan kinerja para bawahan. Sayangnya, tak semua orang beruntung memiliki bos yang bisa memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan anak buahnya.

Namun, apa pun tipe kepribadian si bos, kuncinya adalah menciptakan hubungan kerja yang positif untuk meningkatkan motivasi kerja. Berikut adalah tipe-tipe atasan dan cara menghadapinya.

1. Si Tukang Tampil
Mendadak harus presentasi? No problem! Target tahun ini naik dua kali lipat? Wah, itu tantangan! Bos yang memiliki kepribadian ektrovert ini sanggup mengubah tekanan menjadi tantangan, selain itu ia nyaman menjadi pusat perhatian dan senang menghibur orang lain.

Plusnya:
Punya bos yang "banci tampil" banyak senangnya lho. Paling tidak suasana kantor jadi lebih hidup dan menyenangkan. Si bos tipe ini juga pandai mengetahui keinginan orang lain dan mahir menyenangkan orang lain.

Minusnya:
Ia jadi lebih sering turun tangan membantu Anda selama presentasi atau rapat. Dia juga lebih suka menyerahkan urusan yang bersifat detil kepada orang lain.

Strategi:
Bila Anda termasuk orang yang mudah gugup saat bicara di depan orang banyak, curilah ilmu sebanyak mungkin dari keahlian si bos, ia pasti dengan senang hati membantu Anda. Namun, bila kesempatan Anda untuk unjuk gigi saat presentasi banyak diambil oleh bos, segera sampaikan bahwa Anda butuh kesempatan untuk meningkatkan skill.

2. Si Pemimpi
Mulai dari cara meningkatkan profit, menciptakan produk baru, hingga dekorasi ruangan, adalah sebagian dari ide-ide kreatif yang tak pernah kering dari kepala si bos yang punya tipe pemimpi ini.

Plusnya:
Selalu punya inovasi dan bisa menginspirasi orang lain dengan antusiasmenya.

Minusnya:
Terkadang si bos lupa memasukkan fakta-fakta yang penting untuk mewujudkan mimpi besarnya jadi kenyataan. Selain itu ia juga sering loncat ke projek baru padahal yang lama belum selesai.

Strategi:
Bila si bos kembali melontarkan ide tanpa penelitian yang lengkap, buatlah perencanaan kerja yang matang sebelum masuk ke tahap pelaksanaan. Agendakan rapat berkala untuk mengetahui progres dari tiap projek sekaligus untuk membuat si bos tetap terlibat.

3. Si Pendukung
Dia mendukung apa pun yang Anda lakukan, menurutnya tindakan dan keputusan yang Anda ambil selalu tepat.

Plusnya:
Punya bos dengan tipe seperti ini pasti akan meningkatkan rasa percaya diri terhadap potensi yang dimiliki. Si bos juga bisa menjaga motivasi kerja anak buahnya tetap tinggi.

Minusnya:
Tapi ada nggak enaknya, yaitu ia menyimpan kritik balik. Padahal kritik itu perlu untuk membuat kita belajar lebih baik lagi. Selain itu, bos yang terlalu mendukung juga sering tak punya prediksi terhadap kesulitan yang mungkin timbul dan tak punya rencana antisipasi.

Strategi:
Setiap orang tentu ingin dipuji, tapi bila semua hal dianggap bagus, tentu lama-lama pekerjaan tak lagi menantang. Selain itu bos yang tak pernah komplain mungkin saja menyimpan kritik namun menunggu saat yang tepat untuk menyampaikannya. Karena itu, jangan ragu untuk meminta saran dan masukan darinya.

4. Si Serba bisa
Hampir mirip dengan si tukang tampil, bos dengan tipe serba bisa ini selalu bersemangat untuk mengatakan, "tentu kita bisa melakukannya."

Plusnya:
Semangat menggebu yang dimiliki si bos bisa membuat setiap orang mendapat kesempatan untuk menunjukkan potensinya.

Minusnya:
Tak jarang si bos bersikap kurang realistis terhadap kemampuan anak buahnya untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Strategi:
Kunci untuk bos yang selalu mengatakan "bisa", adalah kapan perlu mengendalikan ekspektasi dan kapan kita perlu kerja keras. Selain itu, buatlah daftar yang rinci mengenai projek-projek yang sedang berjalan dan lakukan rapat berkala dengan si bos agar ia bisa melakukan review dan membuat prioritas yang penting.

Wajib Tahu agar Sukses Interview

0 comments


Setelah melakukan networking, mengirimkan resume, dan menunggu dengan sabar panggilan wawancara kerja, akhiri usaha Anda dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Untuk mengetahui kesiapan Anda dalam menangkap peluang kerja, ikuti kuis berikut ini.

1. Saya akan terlihat desperate bila terlalu heboh melakukan persiapan. (Benar/Salah?)

Salah. Tak ada yang lebih buruk dari orang yang diwawancara tanpa persiapan apa pun. Fakta juga menunjukkan lebih banyak orang yang berhasil berkat persiapan yang mereka lakukan.

Pelajari informasi mengenai perusahaan yang akan dimasuki serta keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk posisi yang diincar. Hal ini akan membantu Anda menjawab pertanyaan seperti, "mengapa Anda ingin bekerja di sini?". Selain itu, Anda juga bisa mengajukan pertanyaan saat tiba giliran Anda bertanya.

2. Tempatkan diri Anda seolah Anda adalah pewawancara agar bisa melihat dari sudut pandangnya.

Benar. Biasanya, pewawancara punya jadwal yang ketat. Anda mungkin saja adalah orang ke-10 yang ditanyainya selama tiga jam terakhir. Karena itu, berikan jawaban yang ringkas, tepat, dan tidak bertele-tele.

3. Berlatih menjawab pertanyaan tipikal.

Benar. Melatih jawaban-jawaban yang akan Anda berikan dalam menjawab pertanyaan 'standar' interview adalah hal yang penting. Minta teman mengevaluasi cara Anda menjawab pertanyaan.

4. Harus menjawab jujur.

Benar/Salah. Anda memang tak disarankan untuk berbohong hanya untuk memesona si pewawancara. Tapi, sebaiknya Anda juga tidak membuka semua kelemahan yang dimiliki. Bila ada "dosa" di kantor lama, tunjukkan pula bahwa Anda telah mengambil pelajaran dan siap membuka lembaran baru.

5. Wawancara kerja bersifat komunikasi satu arah, seperti talk show.

Salah. Wawancara kerja yang bersifat satu arah akan membuat kedua belah pihak merasa lelah. Karena itu, persiapkan diri untuk memberi pertanyaan balik yang relevan.

6. Pewawancara mampu melihat ketakutan kita.

Benar. Para pewawancara memang punya kemampuan dalam menilai rasa percaya diri Anda. Bahasa tubuh Anda mencerminkan tingkat kepercayaan diri. Karena itu hindari sikap keragu-raguan, apalagi ketidaktahuan, seperti menjawab dengan nada suara bergetar, atau menggaruk kepala karena tidak yakin dengan jawaban yang diberikan.

7. Kelebihan saya akan tetap terpancar meski saya memakai baju seadanya.

Salah. Suka atau tidak, apa yang Anda kenakan saat wawancara sangat menentukan impresi orang terhadap Anda. Sebelum hari H, cari tahu dress code yang berlaku di perusahaan tersebut. Bila Anda tak punya informasi, pilihlah pakaian yang formal. Berdandanlah sepantasnya dan tidak berlebihan untuk mencerminkan sikap profesional.

8. Mengajukan kompensasi minimal saat interview sebaiknya dihindari.

Benar. Sangat beresiko bila saat interview Anda sudah mengajukan syarat gaji dan tunjangan yang diinginkan. Sebelum ada lampu hijau bahwa Anda adalah kandidat yang tepat, hindari meminta nominal gaji, kecuali bila memang ditanya. Tunjukkan pula sikap negosiasi dalam subjek ini.

9. Terlambat 5 menit tidak apa-apa, semua orang maklum betapa macetnya Jakarta.

Salah. Untuk pewawancara memang tak masalah bila mereka terlambat, tapi sebagai pihak yang diwawancara sebaiknya Anda datang 5-10 menit lebih awal. Meski Anda punya alasan kuat untuk datang terlambat, pewawancara akan menilai cara Anda sebagai calon kandidat yang kurang tepat.

Seberapa Bersih Meja Kerja Anda?

0 comments


Rata-rata karyawan kurang menjaga kebersihan ruangan atau meja kerjanya. Padahal, justru dari ruangan serta meja kerja yang kotor, kita mudah terserang penyakit. Ruangan serta tempat kerja yang kotor mengandung bakteri yang membahayakan kesehatan.

Di antara perabot di meja kerja yang mudah sekali menjadi sarang bakteri adalah telepon. Penelitian membuktikan bahwa kuman pada pesawat telepon jauh lebih banyak daripada kuman yang terdapat pada meja kerja. Bayangkan! Nah, apakah ruang kerja Anda kotor dan berantakan? Untuk mengetahuinya, jawablah kuis berikut ini:

1. Apa komentar rekan sekerja mengenai tempat kerja Anda?
a. Bersih dan rapi.
b. Agak berantakan tetapi tidak sampai mengeluarkan bau menyengat.
c. Sangat berantakan. Rekan sekerja tidak akan menghampiri meja saya bila tidak terpaksa.

2. Seberapa banyak noda yang ada pada karpet atau kursi Anda?
a. Tidak ada.
b. Satu atau dua; sangat sulit untuk menghilangkannya.
c. Sulit dikatakan; noda-noda sudah seperti corak karpet atau motif pada kursi saya.

3. Seberapa sering Anda membersihkan keyboard Anda?
a. Paling tidak dua kali sebulan; saya menggunakan lap khusus untuk membersihkan keyboard sampai ke bagian dalamnya.
b. Setiap saat saya membersihkannya, luar dan dalam.
c. Hanya bila terkena tumpahan kopi.

4. Apakah Anda makan di meja kerja?
a. Tidak, kecuali bila terpaksa.
b. Ya, makan siang, tiga atau empat kali seminggu.
c. Sarapan, makan siang, makan malam, dan ngemil! Tempat kerja saya merupakan rumah kedua bagi saya.

5. Seberapa sering dan lama Anda mencuci tangan saat jam kerja?
a. Sebelum dan sesudah makan, sesudah ke toilet dan sesudah menyentuh apa saja yang tampak kotor. Selama musim flu, saya memberikan perhatian khusus untuk mencuci tangan sesudah menyentuh peralatan, tombol dan gagang pintu di daerah yang umum dan sesudah bersalaman. Dan saya menyabuni tangan paling tidak selama 15 detik sebelum membilasnya.
b. Sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet, saya mencucinya dengan cepat.
c. Terlalu sibuk dan saya tidak peduli, tetapi saya mengambil permen dan donat saat kembali dari toilet.

6. Apakah meja kerja Anda dekat dengan jendela?
a. Ya, dan setiap pagi saya tinggal membuka jendela agar udara segar masuk.
b. Ya, tetapi saya hanya membukanya sesekali.
c. Tidak, tetapi tempat kerja saya dekat dengan pantry dan dekat dengan meja rekan sekerja yang selalu tersedia permen.

7. Ada berapa banyak tanaman hidup di tempat kerja Anda?
a. Dua atau lebih.
b. Satu.
c. Tidak ada, kecuali pajangan yang sudah bulukan.

8. Selain untuk bekerja, Anda gunakan untuk keperluan apa meja kerja Anda?
a. Untuk meletakkan segelas air atau minuman lainnya.
b. Sebagai meja untuk makan siang atau camilan dan selebihnya untuk tas kerja saya.
c. Untuk menopang kaki, tempat menempelkan permen karet dan untuk manicure.

9. Kapan terakhir kali Anda membersihkan meja kerja?
a. Setiap minggu saya membersihkannya dengan lap desinfektan atau dengan sabun.
b. Saya membersihkannya tiga atau empat kali dalam satu tahun.
c. Tidak pernah. Meja saya lengket.

Jawaban
Paling banyak C:
Ganti meja kerja Anda. Anda bekerja di tempat yang sangat kotor! Sadarlah, dan perhatikan kesehatan Anda serta kesan profesionalitas Anda. Perbaiki kebiasaan buruk Anda!

Paling banyak B:
Kebersihan Anda termasuk kategori sedang. Dan sekarang setelah Anda tahu betapa pentingnya tempat kerja yang bersih bagi kesehatan Anda, sudah saatnya untuk lebih bersih. Anda pasti dapat melakukannya!

Paling banyak A:
Selamat! Anda merupakan ahli pengelola kebersihan. Terima kasih telah membuat kantor menjadi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Sahabatku, Atasanku

0 comments


Sahabat adalah segalanya bagi Anda. Di saat sedang dilanda kesusahan, baik di tempat kerja maupun di dalam kehidupan sosial dan pribadi, teman karib atau sahabat memegang peranan penting. Entah sebagai teman curhat, saling berbagi di saat suka dan duka, atau saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang dirasa sulit.

Namun, ada kalanya suasana pertemanan yang erat dan hangat ini berubah ketika tiba-tiba sang sahabat lebih dulu mendapatkan promosi jabatan dibanding Anda. Bisa saja pada awalnya Anda senang atas keberhasilannya dan mengharap bisa memanfaatkan posisinya. Atau, justru Anda iri dan cemburu dengan apa yang dicapainya.

Atau, bisa saja secara tiba-tiba menjauhi sang sahabat dan tak mau lagi berteman dengannya. Wah, jangan terlampau sensitif, dong! Sebaiknya Anda introspeksi diri dan mengenal lebih jauh kapasitas di dalam pekerjaan Anda. Mungkin saja Anda masih memiliki sejumlah kekurangan dibandingkan dengan sahabat terbaik Anda, sehingga ia lebih dulu "naik pangkat“. Nah, agar Anda dan sang sahabat yang kini sudah menjadi bos tidak canggung kala berhadapan dan pertemanan Anda berdua tidak rusak, simak 7 tips berikut!

1. Teman Baik Belum Tentu Jadi Bos Baik
Jangan salah paham dulu! Seringkali Anda berfikir, pada awalnya akan sangat enak bila memiliki atasan yang merupakan teman karib atau sahabat sendiri. Anda salah! Memang, sih, pada beberapa kasus hal ini bisa saja menjadi benar. Namun, banyak pula yang gagal dan pada akhirnya persahabatan terkorbankan dengan sia-sia. Tak saja kehilangan sahabat, Anda pun bisa kehilangan pekerjaan, lho! Jadi, tak semua sahabat baik dapat bekerja sama dalam satu atap, apalagi posisi Anda berdua sebagai atasan dan bawahan. Pada kondisi ini, Anda benar-benar dituntut untuk bersikap profesional, dan buang jauh rasa tersinggung. Bila atasan yang juga sahabat Anda marah, jangan dimasukkan hati atau langsung dijadikan urusan pribadi. Semua ada aturannya. Tempatkanlah diri Anda pada aturan yang benar dan sesuai. Jangan campur adukkan urusan pekerjaan dengan urusan perasaan Anda sebagai sahabatnya. Bila tetap bisa mempertahankan sikap luar biasa profesional, Anda akan dapat bertahan bekerja dengan baik.

2. Tahu Diri
Sedekat apa pun hubungan Anda dengan sahabat yang kini menjadi atasan di tempat kerja, mulailah bersikap bijaksana. Jangan terlalu menunjukkan diri Anda sebagai teman dekat sang atasan. Hal ini secara tak langsung akan menimbulkan kecemburuan di antara rekan-rekan kerja lainnya. Bersikaplah apa adanya seperti rekan kerja yang lain, dan jangan mengumbar sikap seberapa dekat Anda dengan sang atasan.

3. Jadilah Pendukung Yang Baik
Sebagai sahabat, tentu saja Anda akan mengenal dengan baik karakter atasan di kantor. Maka, faktor ini akan menjadi nilai tambah dan keunggulan lain bagi Anda, sebab hal ini akan dapat memudahkan Anda bersikap dan menerapkan cara kerja bersama atasan. Jadi, bersikaplah dengan baik. Dan jangan pernah sekali-kali membandingkan karakter dan sikap kepemimpinan sang sahabat dengan atasan Anda yang dulu. Setiap orang akan memiliki cirri khas nya masing-masing. Sebaiknya, seraplah yang positif dan buanglah segala yang negatif.

4. Jangan Bergosip
Biang gosip merupakan ikon paling terkenal dan dicari di seluruh kantor. Mengapa? Si biang gosip ini begitu ahli dalam mengumbar segala hal yang berbau negatif juga bersifat provokatif. Nah, janganlah Anda termakan gosip! Berada di dalam lingkaran gosip atau menjadi tokoh utama si biang gosip di kantor tempat kerja justru akan membuat Anda rugi. Dengan bergunjing dan bergosip, keahlian kerja Anda tak akan bertambah, bahkan nilai diri Anda di mata reka kerja lainnya akan menjadi negatif. Jadi sekali lagi, stop bergosip!

5. Kedepankan Etika Kerja
Walau atasan Anda adalah sahabat sendiri, tetaplah kedepankan etos kerja yang baik, yang diwujudkan tak saja dalam bentuk profesionalitas kerja, tetapi juga pada perilaku Anda. Etika menentukan tingkat profesionalitas Anda. Nah, bila Anda bertemu dengan klien atau harus melakukan pertemuan dengan orang lain, divisi lain, atau perusahaan lain, yang atasan Anda belum mengenalnya, perkenalkanlah dirinya dengan posisinya. Jangan hanya menyebutkan namanya saja, namun yang terpenting siapa dia di dalam organisasi perusahaan. Sehingga pihak ketiga di dalam pertemuan tadi akan mengetahui dengan jelas siapa yang bertanggung jawab dalam struktur organisasi Anda. Hal ini bukan dilakukan untuk menjunjung tinggi sebuah posisi atau jabatannya, melainkan lebih pada struktur tanggung jawab dan peran yang disandangnya. Jangan lupa, perkenalkan dan perlakukan sang sahabat ini layaknya atasan Anda, bukan seperti kawan baik saja.

6. Sopan Santun Itu Perlu!
Bila Anda dan sang sahabat telah biasa main cela-celaan, atau saling serobot dalam bersenda gurau, sebaiknya kini sikap konyol tadi jangan dibawa dalam urusan pekerjaan. Anda tetap dapat melakukan sikap kekanak-kanakan di luar urusan pekerjaan. Misalnya, jangan main serobot ketika atasan sedang bicara. Tunggulah ketika ia telah selesai berbicara, barulah Anda menyambungnya. Bila berniat untuk unjuk gigi atas pengetahuan Anda, jangan lakukan dengan cara seperti itu karena, justru akan menujukkan Anda tak berpengetahuan akan etika kerja yang cukup memadai. Apalagi jika posisi Anda cukup senior alias sudah bukan anak baru yang lulus kemarin sore. Bila Anda ingin menambahkan informasi kepada klien saat meeting, tetap lakukan dengan cara-cara yang halus. Tunggu atasan bicara, tambahkan informasi penting dan jangan mencela apa yang ia katakana di depan rekan bisnis atau klien. Prestasi Anda memang tak dihitung dari sikap ini, tetapi lebih dari sikap profesionalitas kerja yang tinggi digabungkan dengan sikap etika kerja yang baik. Maka, tidak saja Anda dapat terus berteman dekat, namun hubungan atasan dan bawahan akan terus langgeng.

7. Terima Dengan Rendah Hati
Atasan marah adalah hal biasa. Namun, apa yang terjadi jika atasan yang marah adalah sahabat Anda sendiri? Merasa kesal, tersinggung berat, sakit hati, dan marah yang meluap-luap? Tunggu dulu! Jangan diteruskan. Kemarahan sang sahabat pasti ada sebabnya. Intropeksi diri saja dulu. Jika Anda tak becus mengerjakan tugas-tugas, masak atasan tak boleh marah hanya karena ia sahabat Anda? Tidak mungkin bukan? Agar kondisinya tetap nyaman, mintalah maaf sesegera mungkin dan berjanji, Anda akan memperbaiki kesalahan yang diperbuat. Banyak orang merasa gengsi mengakui dan meminta maaf kepada atasan yang juga sahabatnya sendiri. Padalah ini salah. Jika Anda ingin berada dalam koridor kerja yang profesional, jangan segan segera memperbaiki kesalahan, ditandai dengan rasa maaf yang tulus. Belajarlah menerima teguran dari atasan dengan besar hati. Jangan mentang-mentang ia sahabat, Anda jadi merasa tak perlu minta maaf atas keteledoran dan kelalaian yang dilakukan dalam pekerjaan. Segera perbaiki sikap, dan jadilah pegawai juga individu yang makin baik dari hari ke hari. Percayalah, karier yang bagus memerlukan etos kerja yang tinggi dari setiap pegawai yang ingin berhasil.

Punya Bos Pria atau Wanita, Beda Stresnya

1 comments


Banyak karyawan yang "alergi" dengan bos perempuan karena konon lebih emosional, galak, dan sinis, pokoknya bikin stres. Mitos itu mungkin ada benarnya.

Gender atasan, menurut hasil jejak pendapat yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Toronto, AS, memengaruhi tingkat stres karyawan. Survei yang dilakukan sejak 2005 itu bertujuan untuk membandingkan level stres dan masalah kesehatan yang ditimbulkan bila seorang pekerja yang memiliki bos perempuan, laki-laki, atau punya dua bos berbeda gender sekaligus.

Secara garis besar ditemukan bahwa:
- Pekerja wanita yang memiliki satu bos perempuan dilaporkan lebih tertekan secara psikologis dengan manifestasi berupa sulit tidur, susah fokus pada pekerjaan, depresi, dan kegelisahan. Selain itu, juga ada gejala fisik, misalnya sakit kepala, gangguan perut, sakit punggung dan leher, juga kelelahan. Tekanan ini lebih terlihat jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki bos laki-laki.

- Pekerja wanita yang memiliki bos pria juga wanita, dilaporkan lebih tertekan jika dibandingkan dengan rekan kerja pria yang hanya memiliki satu atasan laki-laki saja.

- Pekerja pria yang bekerja untuk satu atasan, apa pun jenis kelaminnya, juga memiliki kadar stres yang sama.

- Pekerja pria yang bekerja untuk dua bos berbeda gender hanya memiliki tekanan psikologi dan gangguan fisik lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja pria yang punya atasan laki-laki.

Para peneliti menduga, kondisi tersebut di atas mungkin ada kaitannya dengan stereotip yang menyebutkan pria lebih cocok jadi pemimpin. Atasan perempuan yang bertindak "seperti laki-laki", menurut seorang peneliti, Scott Schieman, seringkali dipandang negatif.

Selain jenis kelamin bos, faktor lain yang memengaruhi tingkat stres karyawan adalah lingkungan kantor tempat bekerja. Misalnya saja, pekerja wanita yang punya atasan wanita, biasanya bekerja di sektor "feminin", antara lain pekerja sosial atau bidang pendidikan, yang cenderung kurang tantangan dan kurang menarik dari segi penghasilan. Kondisi tersebut menurut Schieman, membuat kadar stres pekerjanya lebih tinggi.

Namun, dalam laporannya para peneliti mengingatkan hasil survei ini masih bersifat spekulatif sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Persiapan Memulai Usaha

0 comments


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda mulai terjun berbisnis agar usaha dan modal yang Anda tanamkan tidak sia-sia.

1. Minat. Pilih peluang usaha yang sesuai minat dan keterampilan yang dimiliki.

2. Jenjang Karier. Menjalani pekerjaan yang disukai akan meningkatkan jenjang karier dan tentu saja akan memengaruhi pertambahan penghasilan.

3. Kelola Uang. Adanya peningkatan penghasilan akan lebih memudahkan untuk mulai berinvestasi. Jadi, kelolalah uang sebaik mungkin.

4. Ciptakan Peluang. Lebih baik menciptakan peluang baru, dan usahakan jangan mengikuti bidang usaha yang sudah ada.

5. Kondisi Stabil. Rapikan terlebih dahulu kondisi keuangan keluarga sebelum memulai berwirausaha.

6. Buat Rencana. Pelan-pelan buat rencana usaha yang akan digeluti. Tak perlu menunggu setelah pensiun untuk merencanakan sebuah usaha.

7. Tekun. Siap menghadapi tantangan dan tekun adalah modal utama menjalankan usaha.

8. Aset aktif. Usaha kecil, bisnis properti, dan surat berharga adalah tiga hal yang sebaiknya sudah berhasil dimiliki saat masih aktif bekerja.

9. Perencana Keuangan. Tak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan agar uang yang dimiliki tak habis percuma.

Perempuan Lebih Cocok Berbisnis

0 comments


Selain sama-sama perempuan, apa kesamaan antara Oprah Winfrey, Sumiwilujeng "Brownies Kukus Amanda", dan Moeryati Soedibyo?

Ya, ketiganya adalah perempuan-perempuan yang sukses membuat terobosan sekaligus menjadi enterpreuneur hebat di bidangnya masing-masing. Oprah sukses di industri media antara lain lewat talkshownya yang fenomenal "The Oprah Show", Sumiwilujeng mendulang untung dari brownies kukus Amanda yang menjadi salah satu oleh-oleh kuliner favorit dari Bandung, sementara Moeryati Soedibyo merupakan pengusaha kosmetik papan atas di negeri ini.

Tentu ada banyak tokoh perempuan lainnya yang sukses berbisnis. Ketiga sosok tersebut hanyalah contoh kecil saja. Malahan, Anda pun bisa menjadi salah satunya. Apalagi, ternyata kaum hawa amat cocok berkecimpung di dunia bisnis. Simak empat alasan utama mengapa perempuan harus berbisnis, seperti yang disampaikan General Manager Yummy Food Utama, Muassis Andang dalam seminar "Perempuan dan Uang" yang digelar Nova dan BundaInbiz.

1. Memperkecil Risiko
Di masa sekarang, bukan hal asing lagi kalau dalam rumah tangga baik suami maupun istri sama-sama bekerja. Namun, tak jarang pula hanya suami yang bekerja dan jadi tulang punggung ekonomi keluarga. Nah, agar bisa semakin mendukung kebutuhan hidup sehari-hari, tak ada salahnya bila istri menjalankan bisnis dari rumah.

Dengan begitu, sumber pemasukan dari suami tetap "aman" sementera istri bisa ikut menunjang nafkah keluarga. Risiko suami ditegur kantor karena berbisnis di luar pekerjaan utamanya pun bisa dihindari. Yang perlu diingat, suami-istri saling mendukung dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Multitasking
Salah satu kelebihan yang dimiliki perusahaan adalah bisa mengerjakan banyak hal sekaligus (multitasking). Misalnya, memasak sambil menjaga anak. karateristik ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan dalam berbisnis. "Dan ini tidak dimiliki pria," kata Muassis. Perempuan bisa menjalankan fungsi-fungsi dalam bisnis sekaligus mulai dari pemasaran, penjualan, sampai manajemen SDM.

3. Pengambil keputusan
Coba perhatikan, umumnya siapa yang akan menentukan pilihan rumah akan dibeli, perabotan dan keperluan rumah tangga, atau baju dan kemeja untuk suami. Para ibu, bukan? "Disadari atau tidak, wanita merupakan pengambil keputusan untuk hampir setiap pembelian yang terjadi," ujar Muassis.

Bisa dikatakan, perempuan adalah konsumen terbesar dari hampir semua produk yang ada di pasaran. Jika posisinya di balik perempuan sebagai produsen atau pebisnis, maka "perempuan akan lebih faham dan dapat merasakan keinginan konsumen sebagai representasi dirinya sendiri," jelas Muassis.

4. Era Informasi
Satu hal lagi yang menjadi kelebihan perempuan adalah kemampuannya membentuk networking dan berkomunikasi. Ini bisa ditunjukkan lewat komunitas-komunitas yang diikuti dan dibentuk perempuan. utamanya, di era teknologi dan informasi seperti sekarang ini. Muassis menyebutkan, sebuah penelitian di AS menunjukkan pada tahun 2000, 6 dari 10 pengguna website adalah perempuan. Bisnis online pun menjadi alternatif yang menguntungkan.

Dengan naluri berkomunikasi dan networking perempuan yang umumnya melebihi pria, Muassis optimis perempuan akan lebih sukses berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang kian pesat.

Siapa tahu, dengan mengoptimalkan empat hal tersebut dan disertai perencanaan dan pengelolaan yang matang, Anda pun bisa menjadi Oprah, Moeryati, dan Sumiwilujeng berikutnya.

Pendongkrak Semangat Kerja

0 comments


Kejenuhan merupakan penyakit langganan para pekerja setelah menjalani peran rutin beberapa lama. Apalagi bila load kerja sangat padat dan tak menyisakan waktu untuk "bernapas". Waspadai situasi ini. Bila tak diatasi, rasa bosan bisa membuat semangat kerja hilang dan produktivitas menurun. Untuk mendongkrak semangat, jadikan kegiatan tak biasa ini sebagai bagian dari rutinitas Anda di kantor.

* Membaca buku
Membaca buku, lembaran koran atau majalah di sela jam kerja, setelah menyelesaikan satu tugas, bisa jadi sarana pelarian yang efektif dari rutinitas pekerjaan. Bahkan, dari sini Anda bisa menemukan ide-ide segar untuk menyelesaikan tugas. Keuntungan lainnya, wawasan Anda pun jadi lebih ter-update dan tak akan canggung lagi mengikuti diskusi mengenai topik hangat dengan rekan yang lain.

* Take a break
Setiap perusahaan memang memberi waktu untuk istirahat siang sekitar satu jam. Namun, para ahli menyarankan agar kita mengikuti isyarat tubuh untuk sejenak istirahat saat pikiran dan tubuh terasa overload.

"Manusia hanya bisa berkonsentrasi 45 menit setiap waktunya," kata Doris Jeanette, psikolog dari Center for New Psychology di Philadelphia, AS. Karena itu ia menyarankan agar para pekerja break sejenak setelah bekerja selama 50 menit. Mengambil istirahat siang lebih lama dari biasanya juga dianjurkan bila Anda merasa sangat lelah. Setelah kembali, pastikan pikiran dan tubuh lebih segar sehingga Anda pun kembali produktif bekerja.

*Kesampingkan tugas berprioritas rendah
Saat tugas-tugas menumpuk, tak ada salahnya mengesampingkan pekerjaan yang punya prioritas rendah. Dengan taktik ini Anda jadi punya tambahan waktu dan energi untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan jenis top priorities.

* Abaikan e-mail
Langsung membalas e-mail yang masuk merupakan kebiasaan banyak orang. Padahal, kegiatan itu seringkali mengganggu konsentrasi. Karena itu, jadwalkan untuk mengecek email yang masuk setiap beberapa jam sekali.

* Bersih-bersih tugas
Luangkan waktu sehari setiap bulannya untuk membereskan tugas-tugas dengan prioritas rendah atau tugas yang belum selesai.

* Turunkan standar
Banyak orang yang menunda-nunda pekerjaan karena mereka terlalu perfeksionis. Padahal, sesuatu yang sempurna tak selalu mungkin. Dengan sumber daya yang ada, kita tetap bisa, kok, melakukan yang terbaik tanpa dibebani oleh harapan yang terlalu muluk.

Penghasilan Tambahan di Akhir Pekan

0 comments


Tiga pekerjaan di bawah ini bisa menjadi pilihan penambah penghasilan. Pekerjaannya relatif santai, menyenangkan, dan hasilnya juga lebih dari lumayan. Tertarik mencoba?

Story Teller
Kegiatan mendongeng atau membacakan cerita sepertinya bukan kegiatan yang asing. Malah kegiatan ini rutin dilakukan orangtua pada anaknya menjelang tidur. Kegiatan bercerita pada anak-anak kini sudah jadi profesi tersendiri. Sebab, kegiatan ini terbukti dapat memberikan pembelajaran yang penting pada anak saat tumbuh kembang.

Jika Anda suka bergaul dengan anak-anak dan senang membaca buku cerita anak, profesi ini layak dicoba. Pekerjaannya tidak berat, karena bisa dilakukan di akhir pekan. Kegiatan mendongeng dapat dilakukan sendiri atau dibantu oleh seorang teman untuk menghidupkan setting. Alat bantu yang biasa digunakan oleh story teller biasanya berupa buku cerita, dekorasi yang diperlukan untuk membangkitkan minat dan membangun suasana, serta gambar-gambar yang menarik untuk menghidupkan suasana.

Perlukah background pendidikan tertentu untuk menjadi seorang story teller? Tidak juga. Apa saja modal yang perlu dimiliki? Pertama, puya kemampuan berbicara di depan umum, tidak grogi, dan berjiwa menghibur. Bahasa tubuh, akting, mimik, jenis-jenis suara yang berlainan juga diperlukan untuk membuat cerita yang disampaikan lebih menarik.

Kedua, menyukai anak-anak, sehingga Anda mau belajar memahami jiwa mereka. Berikutnya, Anda bisa mengarang cerita yang menarik. Anda mesti tahu apa yang menjadi kebutuhan dan kesenangan anak. Misalnya, apa sih yang sekarang diminati anak, tokoh seperti apa yang menjadi favorit anak-anak, dan sebagainya. Seorang story teller harus bisa menyampaikan pesan yang bisa dimengerti oleh anak.

Tempat-tempat yang membutuhkan story teller antara lain perpustakaan yang biasanya mengadakan acara tertentu untuk anak, toko buku, reading corner yang terdapat di tempat makan atau taman bermain anak, juga perorangan. Biasanya penghasilan story teller minimal Rp500.000/ 30 menit. Cukup menjanjikan, bukan?


Usher, Stand Guide, PagarAyu, LO
Kalau Anda merasa berpenampilan menarik, tubuh proporsional, percaya diri tinggi, jangan sia-siakan anugerah ini. Anda bisa menyambi bekerja sebagai usher, Liasion Officer (LO), stand guide dan pagar ayu. Peluang kerja ini sangat terbuka dan bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama. Setiap minggu selalu ada pameran, pernikahan, launching/promosi produk, pesta, pagelaran seni atau musik, konferensi, seminar, dan sebagainya.

Modal untuk profesi ini adalah penampilan menarik, tinggi minimal 165 cm, supel, tanggung jawab dan disiplin. Kemampuan public speaking juga diperlukan, dan tentu kemampuan berbahasa asing. Untuk stand guide misalnya, Anda mesti bisa menarik minat pengunjung agar mendatangi stand Anda dan memberi penjelasan tentang produk yang ditawarkan. Begitupun seorang usher dan LO, yang dibutuhkan adalah dapat berkomunikasi yang baik dan punya kemampuan mengerti dan memahami kebutuhan tamu yang Anda pegang, dan kesabaran.

Untuk mendapatkan job di bidang ini, Anda bisa melamar langsung ke event organizer besar semacam Java Musikindo dan Dyandra (pameran). Atau masuk dalam suatu agensi atau manajemen tertentu. Biasanya agensi ini yang akan mencarikan pekerjaan untuk Anda. Tentunya, akan dikenakan potongan sebesar kurang lebih 25% dari honor yang Anda terima. Besarnya honor biasanya tergantung dari perusahaan yang menggunakan jasa Anda. Tergantung juga dari perjanjian awal, misal apakah dihitung per event atau harian. Besarnya fee minimal Rp300.000/event. Satu event biasanya jam kerja berkisar antara 6-8 jam.


Instruktur Tari
Dengan menari, tidak hanya unsur seni yang menonjol, melainkan juga olahraga. Sekarang ini tarian seperti salsa, belly dance, hip hop, dan sebagainya tak pernah sepi peminat. Untuk menjadi instruktur tari, modal yang mesti dimiliki kemampuan menari tarian tertentu, fisik yang prima, supel, dan tidak pernah berhenti belajar gerakan-gerakan baru. Kalau Anda memang telah menyenangi dunia tari dan olahraga, tak ada salahnya mengasah bakat di tempat-tempat latihan tari di kota Anda. Selain belajar, pengalaman menari Anda juga bakal tertempa di sini.

Untuk belajar tari tidak butuh waktu lama. Dalam jangka waktu enam bulan, Anda sudah bisa menari profesional. Apalagi jika Anda memang punya bakat dan mau belajar. Prospek di bidang ini masih terbuka lebar. Anda bisa terjun sebagai penari profesional. Jasa Anda bisa dipakai di acara pesta, kafe, acara perusahaan, dan sebagainya.

Selain sebagai penari, Anda juga bisa mengajar sebagai instruktur tari di kelas senam dan privat. Cukup banyak yang melakoni keduanya dan sukses. Penghasilan? Jika mengajar privat, Anda bisa mengantongi Rp 250.000/pertemuan. Pergaulan yang luas, networking yang oke menjadi kunci dari keberhasilan menekuni profesi ini.

Peluang Kerja Via "Outsourcing"

0 comments


Anda saat ini berstatus sebagai pekerja outsource? Atau, Anda ditawari posisi di suatu perusahaan dengan sistem outsource? Pelajari dulu seluk beluknya supaya tidak ada pihak yang dirugikan. Frederich Yustinus dari Experd, lembaga konsultasi pengembangan sumber daya manusia, membantu menjelaskannya untuk Anda.

Siapa yang menerapkan sistem kerja outsourcing?
Hampir segala jenis perusahaan saat ini sudah mulai menerapkan sistem kerja outsourcing. Antara lain, perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, finansial, telekomunikasi, manufacturing, retail, dan lain-lain. Biasanya, tenaga outsource ditempatkan pada posisi call center, direct sale ataupun customer service.

Sistem kerja outsourcing ini biasanya diterapkan pada jenis-jenis pekerjaan penunjang yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan. Level jabatan yang di-outsourcing-kan adalah level staf ke bawah, meskipun ada juga karyawan outsource yang menempati posisi manajerial. Tetapi, hal itu biasanya dilakukan dalam pekerjaan dengan jangka waktu tertentu atau proyek.

Bagaimana sistem perekrutannya?
Sistem perekrutan tenaga kerja outsource sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sistem perekrutan pegawai pada umumnya. Mulai dari menjalani tes tertulis, proses interview, hingga melakukan medical checkup, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Perbedaannya, karyawan ini direkrut oleh perusahaan penyedia tenaga jasa outsource, bukan oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya secara langsung. Nanti, oleh perusahaan penyedia tenaga jasa outsource, karyawan ini akan dikirimkan ke perusahaan lain (klien) yang membutuhkannya. Jadi, orang tersebut sebenarnya dikontrak dan dikelola oleh perusahaan penyedia jasa tenaga outsource, tetapi nantinya akan bekerja untuk perusahaan lain (klien).

Bagaimana dengan sistem gaji?
Dalam sistem kerja outsourcing, biasanya perusahaan penyedia jasa outsource melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada karyawan outsource, untuk selanjutnya ditagihkan kepada perusahaan pengguna jasa mereka. Perusahaan pengguna akan melakukan pembayaran kepada perusahaan penyedia jasa outsourcing atas jasa tenaga kerja yang mereka berikan.

Jadi, pihak yang bertanggung jawab terhadap pembayaran gaji, pemberian Jamsostek, THR, tunjangan, serta biaya-biaya lain yang terkait dengan karyawan adalah perusahaan penyedia jasa outsourcing yang merekrut Anda.

Bagaimana kontrak kerjanya?
Perusahaan biasanya sudah mempunyai standar kontrak untuk karyawan outsource. Kontrak kerja merupakan kesepakatan kedua belah pihak, antara perusahaan penyedia jasa outsourcing dan pegawai. Bukan antara perusahaan pengguna jasa outsource dan karyawan outsource. Karena kontrak kerja ini merupakan kesepakatan di antara dua belah pihak, maka tentu saja masih ada poin-poin yang bisa dinegosiasikan. Syaratnya, perkara yang akan dinegosiasikan itu tidak berhubungan dengan policy atau peraturan perusahaan.

Apa yang perlu diperhatikan dalam kontrak kerja?
* Jangka waktu perjanjian. Pastikan perjanjian sesuai dengan masa kerja yang ditawarkan. Jika terjadi perpanjangan, sesuai Undang Undang yang berlaku, maka perpanjangan itu tidak boleh terjadi lebih dari 2 kali dalam dalam kurun waktu 2 tahun.

* Jam kerja. Harus jelas peraturan tentang jam mulai bekerja, jam kerja berakhir, lama waktu istirahat, serta berlaku untuk berapa hari kerja dalam seminggu. Jangan sampai ada perbedaan perhitungan jam kerja dengan perusahaan pengguna jasa Anda nantinya.

* Gaji dan tunjangan. Jumlah yang akan diterima serta waktu pembayaran sesuai dengan yang telah disepakati, tidak dipotong oleh perusahaan penyedia jasa outsourcing. Jika ada tunjangan, harap diperhatikan untuk keadaan seperti apa tunjangan tersebut berlaku.

* Posisi dan job description. Pastikan dan pahami posisi Anda dalam perusahaan, kepada siapa Anda harus melapor, dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawab Anda selama bekerja di perusahan lain.

* Lokasi kerja. Pastikan bahwa penempatan Anda di perusahaan klien sudah sesuai kesepakatan.

Untung-rugi bekerja sebagai pegawai outsource?
Jika kinerja Anda bagus, maka peluang untuk ditarik menjadi karyawan tetap di perusahaan tempat Anda bekerja akan lebih besar dibandingkan dengan pelamar eksternal. Selain itu, pengalaman bekerja di banyak perusahaan juga menjadikan Anda bisa memperluas network dan memiliki kesempatan untuk mengenal iklim dan budaya di berbagai perusahaan.

Kerugiannya, seringkali tenaga outsource diperlakukan berbeda dengan karyawan tetap. Karyawan outsource juga sering kali merasa tidak aman lantaran ada kemungkinan tidak diperpanjang masa kontraknya. Jenjang karier bagi pegawai outsource juga amat terbatas.

Siapkah Jadi Pebisnis?

0 comments


Ingin tetap punya waktu untuk keluarga sering jadi alasan banyak wanita karir untuk banting setir sebagai pengusaha. Tapi siapkah Anda berkompetisi? Jennifer Kushell, pengusaha dan penulis buku Secret of the Young & Successful, membagi tipsnya agar bisnis Anda tetap bertahan dan terus tumbuh.

1. Wajib suka
Apa pun jenis bisnis Anda, pertama-tama Anda harus menyukainya agar Anda yakin pada produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya saja untuk membuka bisnis restoran, sebaiknya Anda adalah orang yang menyukai kegiatan berburu makanan dan menggali resep untuk menambah cita rasa makanan.

2. Lakukan tes produk
Kelihatannya sepele, tapi tak sedikit enterpreneur yang tidak melakukan tes pasar. Misalnya saja jika Anda ingin berbisnis kue-kue kering, cobalah untuk membagikan sampel gratis kepada orang-orang di sekitar Anda agar Anda bisa mendapat masukan sekaligus mengetahui apakah produk Anda layak jual.

3. Minta bantuan
Jangan segan minta bantuan orang untuk memasarkan produk, misalnya saja menitipkan barang saat pameran. Ingatlah bahwa promosi dan kesuksesan bisnis sangat berkaitan erat.

4. Siapkan dana cadangan
Tidak semua bisnis langsung menuai untung. Misalnya saja bisnis spa yang membutuhkan waktu 3-4 tahun sebelum break event point (balik modal). Karena itu persiapkan dana cadangan.

5. Pilih lokasi
Lokasi yang mudah dijangkau dan nyaman masih jadi pertimbangan banyak orang untuk datang ke tempat Anda. Karena itu lokasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam sebuah bisnis.

Setelah Jeda Bekerja

0 comments


Masuk kembali ke dunia kerja setelah berhenti bekerja sementara, seringkali menimbulkan rasa tak percaya diri. Bagaimana agar penyesuaian diri berjalan lancar?

Berpikiran positif
Singkirkan pikiran negatif dari kepala. Pejamkan mata dan bayangkan Anda menikmati hari pertama di kantor dengan penuh percaya diri dan bergaul dengan orang-orang baru.

Buat rencana
Siapkan dengan matang hari pertama Anda. Pilih busana apa yang akan dikenakan pada hari pertama, termasuk juga dokumen-dokumen, handphone atau PDA yang akan dibawa. Selain itu buat perkiraan jam berapa Anda harus berangkat ke kantor agar sampai tepat waktu. Persiapan yang matang akan membuat Anda merasa lebih siap menghadapi hari yang baru.

Pelajari budaya perusahaan
Anda bisa melakukannya dengan bertanya atau memperhatikan kebiasaan yang berlaku di kantor tersebut. Yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana pola komunikasi antar atasan dan bawahan, sapaan yang digunakan, dan sebagainya. Manfaatkan waktu makan siang untuk merangkul teman-teman baru dan mempelajari budaya kantor.

Tumbuhkan motivasi
Jeda sekian lama dari dunia kerja seringkali menimbulkan rasa tak percaya diri. Apalagi jika Anda kurang mengasah kemampuan saat berhenti bekerja. Tapi jangan kecil hati. Tumbuhkan motivasi untuk mulai belajar dan mengejar ketinggalan. Jangan segan untuk bertanya pada senior, atau bila perlu mengikuti kursus dan pelatihan.

Tunjukkan potensi
Bekali diri dengan pengetahuan mengenai perkembangan terkini dari bidang pekerjaan yang akan digeluti melalui buku atau bertanya pada teman yang berada pada bidang yang sama. Kemudian terapkan ilmu tersebut untuk menunjukkan potensi diri.

Pekerjaan Anda Sudah Sesuai Minat

0 comments


Semua orang punya minat dan bakat yang unik. Sayangnya, tak setiap orang bisa berkarier sesuai kata hati dan minat pribadi. Untuk mengevaluasi karier yang sedang Anda jalani, jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Apa tujuan Anda berkarier saat ini?
Jika jawabannya hanya demi uang maka Anda patut berhati-hati. Kalimat money can buy many things, but not everything memang benar adanya. Tidak semua hal yang Anda inginkan bisa dibeli dengan uang. Risikonya hanya berorientasi pada gaji. Bila suatu saat kenaikan gaji tidak sesuai keinginan, Anda bisa menjadi down karena kecewa.

2. Apakah pekerjaan ini merupakan cita-cita Anda sejak lama?
Memiliki cita-cita merupakan hal penting bagi seseorang karena cita-cita menggiring seseorang mencapai impian. Di dalam cita-cita juga terkandung keinginan dan kemauan untuk meraih prestasi. Jika Anda melakoni pekerjaan yang bukan merupakan cita-cita maka tekad untuk meraih prestasi juga tidak terlalu kuat.

3. Apakah Anda mengambil pekerjaan ini karena mengikuti jejak orangtua?
Orangtua memang merupakan tokoh ideal yang paling dekat untuk Anda lihat dan contoh. Tidak salah jika Anda ingin meneruskan tradisi dalam keluarga. Misalnya, kakek dan ayah Anda sukses sebagai dokter, lantas Anda pun berniat menjadi dokter. Namun, benarkah itu yang Anda inginkan? Ada baiknya Anda rajin membaca buku-buku biografi tentang kesuksesan CEO, manajer, atau tokoh ternama. Dengan begitu, wawasan Anda akan terbuka.

4. Apa kekuatan dan kelemahan Anda dalam berkarier saat ini?
Jika ternyata lebih banyak kelemahan ketimbang kekuatan, ini adalah warning sign bahwa karier yang Anda jalani sekarang tidak sesuai dengan minat dan bakat. Meski ada kemungkinan juga bahwa Anda kurang mengeksplorasinya. Kalau yang terakhir yang terjadi, tentunya Anda perlu mengambil pelatihan atau hal-hal lain untuk mengembangkan karier Anda.

5. Apakah jenis kecerdasan yang Anda miliki?
Minat dan bakat pada anak-anak bisa diketahui dengan tes multiple intelligence. Ini pun bisa diterapkan pada diri Anda. Ketahui apakah Anda punya kemampuan spasial yang memiliki hobi mengkhayal dan cenderung artistik. Atau, Anda cenderung berpikir secara logis matematis yang senang menganalisis data. Seseorang yang memiliki jiwa artistik, tetapi bekerja sebagai akuntan biasanya akan tersiksa. Begitu pula sebaliknya.

Mulai dari Nol Tak Masalah

0 comments


Jangan mengeluh dulu bila profesi sekarang tak sesuai dengan cita-cita semula atau Anda masih menjadi junior di kantor yang setiap hari disuruh-suruh oleh bos. Banyak loh, tokoh dan orang-orang terkenal yang harus jatuh bangun saat mendaki puncak kesuksesan.

Meski tidak enak, berada di 'bawah' akan membantu kita lebih tahan banting dan punya bekal pengalaman luas dalam menghadapi berbagai tantangan. Banyak orang bijak mengatakan, kesuksesan itu datangnya tidak tiba-tiba. Selain itu, bukankah bintang yang melesat terlalu cepat, biasanya akan menukik ke bawah dengan cepat pula? Berikut adalah contoh pribadi-pribadi tahan banting yang sukses berkat pengalaman mereka.

Oprah Winfrey
Presenter sukses dan orang penting di dunia media ini memulai karir di bidang broadcasting sejak duduk di bangku SMA. Ia pernah menjadi penyiar di sebuah radio di kota Nashville, menjadi reporter televisi, hingga akhirnya jadi presenter.

Brad Pitt
"Pekerjaan pertama saja adalah menjaga kedai sambil mengenakan kostum ayam untuk mempromosikan makanan siap saji di kedai itu," kata Pitt. Aktor tampan ini juga pernah menjadi sopir dan penjaga kostum para penari telanjang di sebuah klub.

Ralp Lauren
Meski ia telah memiliki kerajaan bisnis di dunia mode, namun pendiri Polo Ralph Lauren ini justru memulai karirnya sebagai petugas sales di sebuah toko.

Simon Cowell
Setelah keluar dari sekolah di usia 16 tahun, Cowell memiliki beberapa pekerjaan sebelum menjadi pengantar surat di perusahaan rekaman EMI Records. Toh, pekerjaannya sebagai kurir ia jalani dengan senang karena kesempatan itu ia pakai sebagai batu loncatan menuju profesi yang ia inginkan.

George Clooney
Sebelum sesukses sekarang, Clooney bekerja sebagai sales pakaian pria dan sepatu. Ia juga pernah bekerja di gudang sebuah department store di kota asalnya, Kentucy. Saat tiba di Los Angeles, Clooney bekerja di bidang konstruksi bangunan merangkap sebagai petugas kebersihan di sebuah teater untuk membiayai kursus aktingnya.

Tukul Arwana
Pelawak yang punya nama lengkap Riyanto ini pernah menjadi sopir pribadi, juga bekerja dengan seorang pembuat sumur pompa. "Saya bagian pegang pipa. Waktu kerja di video syuting juga bagian pegang kabel," katanya. Tahun 1995, Tukul diterima bekerja menjadi penyiar di Radio SK (Suara Kejayaan), dan dilakoninya hingga tahun 2000. Ia juga kerap jadi bintang tamu di acara lawak Srimulat.

Anggun
Di usia 19 tahun, Anggun telah meraih sukses sebagai penyanyi yang populer di Indonesia. Namun pelantun lagu Tua-tua Keladi ini tak melupakan mimpinya untuk menjadi artis bertaraf internasional. Ia sempat tinggal di London, Inggris, namun perusahaan rekaman di sana tak berminat mengambilnya sebagai artis rekaman.

Anggun lalu pindah ke negara suaminya, Perancis. Sayang, lagi-lagi ia ditolak. Demo lagu yang dikirimkannnya ke perusahaan rekaman dibuang dengan alasan lagu berbahasa Inggris tak akan laku di Perancis. Namun ia pantang menyerah dan mulai belajar bahasa Perancis hingga akhirnya singel pertamanya, La Neige au Sahara, mendapat tempat di hati penikmat musik Perancis, bahkan beberapa negara Eropa.

Ruben Onsu
Meski kini telah menuai sukses, namun Ruben adalah seorang pekerja keras yang memulai semuanya dari nol. Pria yang pernah bermain dalam sitkom Lenong Bocah ini juga rela dibayar murah saat membawakan berbagai acara demi menambah jam terbangnya di dunia presenter.