Latihan Untuk Otot Betis kuat

0 comments


Otot betis yang kuat tentunya akan menambah kelenturan kaki. Selain itu betis juga kuat untuk menopang tubuh Anda. Ada cara sederhana untuk melatihnya. Mau tahu?

1.Berdiri dengan punggung dan lutut yang lurus, bahu yang santai dan kaki yang sedikit terbuka, sehingga saling berpisah antara kaki satu dengan kaki lainnya.

2. Berdirilah di atas anak tangga atau buku yang memiliki tebal 4-6 inch dan biarkan tumit kaki Anda menggantung dengan seimbang.

3. Panjangkan kedua lengan tangan Anda sampai kedepan dada untuk menjaga keseimbangan tubuh.

4. Turunkan tumit secara lambat sampai menyentuh lantai, ketika tumit sudah sangat dekat dengan lantai, tahanlah berat badan Anda jangan sampai terpeleset. Tahan posisi ini hingga 2-3 detik.

5. Letakkan tumit Anda pada posisi semula (tumit menggantung)

6. Angkat tumit Anda setinggi mungkin (posisi berjinjit) dengan jari kaki Anda sebagai penopangnya.

7.Konsentrilah untuk melatih otot betis Anda. Tahan posisi ini selama 3-5 detik dengan tangan masih memanjang di depan dada Anda.

8. Turunkan kembali tumit Anda ke posisi awal dan ulangi gerakan ini satu sampai dua set dengan hitungan 8 sampai 12 kali persetnya. Pastikan gerakan ini dilakukan dengan sangat pelan dan santai.

Selamat berlatih!

Ingin Memengaruhi Orang Lain? Ini Caranya!

0 comments


Punya keahlian memengaruhi orang lain sangat menyenangkan. Tanpa memaksa, mereka mau memenuhi keinginan Anda. Dale Carnegie, pakar SDM dan penulis How to Win Friends and Influence People, membocorkan senjata rahasianya.

Pintar Memuji
Sebelum bisa memengaruhi lawan bicara, Anda harus mendapatkan simpati dan memenangi hatinya. Salah satunya dengan melontarkan pujian. Meski mudah, Anda perlu menguasai teknik memuji agar tidak terkesan sebagai lip service belaka. Bila pujian palsu yang ditangkap oleh telinga lawan bicara, sikap antipati yang akan Anda terima.

Mau Mendengarkan
Selalu awali pembicaraan dengan ramah dan sikap bersahabat. Ajukan pertanyaan untuk memancing lawan bicara menceritakan kabar baik mengenai dirinya. Misal, prestasi yang baru saja diraihnya, atau tentang kelahiran anak pertamanya. Setiap orang akan senang diberi kesempatan bercerita tentang dirinya sendiri. Dengan jadi pendengar yang baik, Anda juga bisa menarik banyak informasi berguna.

Ketertarikan yang Tulus
Cobalah gali kualitas positif yang dimiliki orang di depan Anda, dan bangunlah ketertarikan yang tulus akan dirinya. Sikap tertarik yang Anda tunjukkan akan menghindari kesan bahwa Anda sedang ‘menginterogasi’ dirinya dan berusaha mengambil keuntungan dari pembicaraan tersebut.

Wajah Ramah
Tutur kata manis tanpa raut wajah yang mendukung sama saja seperti masakan tanpa garam. Hambar dan tak menyenangkan. Jangan lupa tersenyum ketika berbicara dengan orang lain. Senyum adalah bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang di dunia.

Personalisasi
Musik terindah di telinga seseorang adalah namanya sendiri. Berulang kali menyebut nama lawan bicara ketika sedang berbicara dengannya menunjukkan Anda memerhatikannya. Akan lebih baik bila Anda mampu mengingat nama orang-orang terdekatnya, misalnya nama pasangan atau anggota keluarganya.

Memakai "Sepatu" Lawan Bicara
Akan lebih mudah memenangi atensi dan simpati orang lain bila Anda mampu menempatkan diri pada posisi mereka. Sebaliknya, sulit sekali menanamkan pengaruh bila Anda berbicara atas nama kepentingan pribadi. Maka, sebelum membujuk lawan bicara melakukan sesuatu, pikirkan dulu keuntungan yang akan mereka peroleh jika mengikuti saran Anda.

Pantang Mengkritik
Tidak ada orang yang senang disalahkan atas ucapan dan tindakannya. Terlebih, ketika Anda berusaha memengaruhi dirinya untuk melakukan sesuatu. Ketika merasa "diserang", biasanya seseorang akan bersikap defensif dan menutup diri. Dalam kondisi demikian, mustahil menanamkan ide apa pun dalam benaknya. Jadi, hargailah opini lawan bicara dan simpan dulu kritik Anda.

Hindari Argumentasi
Jangan pernah berkecil hati apabila ide yang Anda lontarkan ditolak lawan bicara. Di lain sisi, hindari argumentasi, apalagi yang menjurus pada debat kusir, karena hal itu bisa mendorong pihak lain untuk melangkah mundur. Mintalah ia untuk menjelaskan dari sudut pandangnya. Hormati pendapat lawan bicara dan biarkan ia "menyelamatkan muka" bila ternyata memang opininya keliru.

Berani Mengakui Kesalahan
Cara terbaik untuk mengungkit kealpaan yang dilakukan orang lain adalah dengan menunjukkannya secara tak langsung. Bicarakan terlebih dulu kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan perasaan "senasib" dan memancingnya melakukan hal serupa. Meski Anda seorang atasan, tak perlu cemas sikap ini akan menjatuhkan Anda di mata anak buah. Besar kemungkinan mereka malah mempertebal respek.

Arahan Terselubung
Setelah lawan bicara menyadari sendiri kekeliruan pada sikap atau tindakan yang dilakukannya, mulailah sedikit demi sedikit melontarkan ide tentang alternatif solusi yang Anda miliki. Akan lebih baik bila Anda berhasil memancing lawan bicara untuk menemukan dan mengucapkan sendiri solusi yang dimaksud. Dengan begitu, Anda bisa mempertipis kesan yang muncul bahwa Anda sedang menyuruhnya melakukan sesuatu.

Suntikan Semangat
Semangat adalah dorongan mental yang mampu mengarahkan seseorang melakukan tindakan apa pun. Bila lawan bicara telah menunjukkan respon positif, berikutnya adalah menyuntik semangat. Kalau perlu, mendramatisir suasana demi menciptakan setting yang tepat. Misalnya, dengan terus mem-blow up keuntungan yang akan diperolehnya, serta betapa tindakan ini akan memengaruhi jalan hidupnya kelak.

Atasi Rasa Malu Anda!

0 comments


Sifat pemalu memang terkadang dapat menghambat kegiatan Anda. Rasa malu yang berlebihan seringkali membuat Anda menjadi iak berani menampilkan potensi yang sebenarnya. Yuk atasi!

1. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah cari tahu penyebab malu Anda. Misalnya karena Anda merasa salah memakai baju, atau menag situasi yang asing yang membuat Anda merasa tidak pede.

2. Lawan rasa malu Anda degan bersikap lebih santai. Rasa malu yang berlebihan akan berakhir dengan kegugupan yang akan membuat Anda terlihat konyol.

3. Usahakan untuk tetap melakukan kontak mata dengan lawan bicara Anda. Jangan sampai rasa malu membuat Anda terlihat sombong atau tidak menghormati lawan bicara.

4. Tampilkan sisi terbaik Anda. Tonjolkan semua kelebihan yang dimiliki.

5. Jangan takut akan penolakkan atau cacian. Jika diawal mental Anda sudah jatuh, maka dapat dipastikan penampilan Anda tidak akan maksimal.

6. Pelajari situasinya. Jangan sampai rasa malu justru membuat Anda terjebak dalam situasi yang semakin membuat nama Anda tercoreng. tetap tenang, dan pelajari apa yang sedang terjadi di hadapan Anda.

Selamat Mencoba!

Atasi Bayi Rewel di Pesawat

0 comments


Membawa serta bayi anda dalam pesawat menjadi hal yang tidak dapat dihindari, apalagi di saat musim mudik menjelang lebaran seperti saat ini, bayi yang menangis dalam pesawat membuat perjalanan singkat terasa sangat panjang. Ini tips untuk mengatasinya!

1. Kemaslah barang-barang yang penting untuk bayi Anda. Bagian administrasi transportasi mengizinkan penumpangnya membawa susu dan bumbu-bumbu makanan apabila berpergian bersama seorang bayi. Jangan lupa pula untuk membawa mainan untuk bayi Anda yang dapat mengalihkan perhatiannya dan membuat tenang selama perjalanan.

2. Gantilah popok bayi Anda sesaat sebelum menaiki pesawat agar lebih memberinya rasa nyaman.

3. Berilah makanan pada bayi Anda saat pesawat mulai lepas landas karena hal ini dapat membantunya mengurangi tekanan udara ditelinga yang sering kali mengganggu.

4. Lakukanlah apa yang biasa Anda lakukan di rumah apabila bayi Anda sudah terlihat rewel. Jangan khawatir untuk berjalan-jalan di gang pesawat apabila perlu, namun pastikan hal tersebut dilakukan pada saat pesawat dalam keadaan aman.

5. Tetaplah tenang di segala situasi, karena semakin Anda terlihat gelisah dan panik semakin bayi Anda akan terus menangis. Apabila perlu pergilah ke kamar kecil dan biarkan bayi Anda menangis sekuat tenaga.

6. Jangan lupa untuk memberi makan atau minum kembali sesaat pesawat akan
mendarat.

7. Yang perlu diperhatikan, perlihatkan pada orang-orang saat mencoba menenangkan bayi Anda. Orang di sekitar akan merasa simpatik apabila Anda terlihat mengerahkan seluruh tenaga.

8. Pada saat waktu makan, bergantianlah dengan suami/teman. Ketika makan, maka giliran suami/teman Anda yang memusatkan perhatian pada sang bayi. Begitu pun sebaliknya, setelah Anda selesai menyantap hidangan yang telah disediakan.

9. Terimalah apabila ada seseorang menawarkan bantuan untuk ikut menenangkan bayi Anda. Karena tidak mustahil cara barunya dapat memberikan ketenangan pada bayi Anda.

10. Apabila perlu, konsultasikan kepada dokter anak mengenai penggunaan obat penenang yang aman untuk menjaga agar bayi Anda tetap tertidur selama perjalanan.

Selamat berpergian!

Anak Bikin Kesal? Coba Cara Ini!

0 comments


Ketika si kecil berulah menjengkelkan, timbul kemarahan dalam diri Anda. Ingin rasanya berteriak memarahi anak karena sulit dinasihati. Padahal, Anda tak perlu lho bersikap demikian. Masalahnya, dengan menaikkan suara, berarti Anda akan menciptakan suatu pertempuran yang cuma-cuma, yang bukan cuma bikin hati kesal dan frustrasi, tapi juga membuat suasana jadi tak enak yang diakhiri dengan perasaan bersalah.

Agar semua ini tak lagi harus Anda alami, coba deh 9 cara berikut ini. Anak jadi tak ketakutan mendengar teriakan ibunya, Anda pun bisa hidup bebas tanpa stres.

1. Biarkan
Jangan kelewat cepat bereaksi. Jika anak mengambil semangkuk sereal lalu membuangnya, tak perlu berteriak memarahinya. Minta dia membersihkan kotoran dan katakan untuk tidak mengulangi perbuatannya yang tidak baik itu. Yang paling penting dari semua ini adalah menyelamatkan kesehatan jiwa kita. Jadi, hadapi dengan tenang sehingga teriakan akan berkurang.

2. Jangan berharap terlalu banyak
Jika Anda merasa selalu siap berteriak dan marah-marah pada anak, mungkin karena Anda terlalu banyak mengharapkan dari mereka. Hanya berapa lama seorang bayi dapat duduk tenang di kursinya di dalam mobil atau seorang balita dapat berjalan di mal? Coba deh pelajari lagi dan pilih, lebih baik melakukan 1 jam perjalanan panjang ke supermarket yang bisa mengurangi teriakan Anda karena kelakuan anak atau tinggal di rumah berjam-jam mengerjakan tugas sehari-hari?

3. Cukup perlahan
Kedengarannya aneh? Yang jelas, hampir bisa dipastikan Anda tak berteriak dengan suara keras saat marah jika sudah terbiasa berbicara dengan perlahan dan halus.

4. Pakai strategi
Temukan cara untuk menyelesaikan suatu tugas yang membuat Anda stres. Misalnya, Anda dan anak terpisah di supermarket saat sedang berbelanja. Nah, untuk tidak mengulang kembali kejadian ini, cobalah mencari jalan lain. Misalnya, belanja saat si kecil sedang tidur siang atau pagi hari saat supermarket buka dan belum ramai sehingga Anda bisa belanja dengan cepat dan efisien.

5. Temukan mantra
Cari sebuah kata atau kalimat yang dapat meredam amarah dan mengingatkan Anda bahwa si kecil sedang tidak mencoba mempermainkan Anda. Dia cuma anak kecil. Itu saja! Kalimat mantra itu bisa seperti, "Dia anakku satu-satunya." Ulangi terus beberapa kali ketika Anda merasa akan berteriak.

6. Remas bola
Ambil bola kecil atau benda lentur lainnya. Remas-remas begitu rasa marah mulai memuncak dan Anda siap berteriak.

7. Olahraga
Daripada berteriak-teriak atau marah mengeluarkan energi, sebagai gantinya lebih baik berolahraga. Entah itu joging, lompat-lompat, atau apa saja di mana Anda dapat merasa seperti tengah mengeluarkan emosi berteriak. Tentunya tidak dilakukan di depan umum, cukup di rumah saja. Siapa tahu dapat keuntungan ganda: emosi bisa diredam, berat badan juga ikut turun!

8. Minta bantuan
Merawat anak kecil kadang menimbulkan rasa jenuh. Berteriak atau marah merupakan satu tanda dari keletihan dan stres. Dengan kata lain, Anda membutuhkan istirahat! Apakah suami tercinta atau kerabat bersedia menjaga si kecil barang setengah hari saja sehingga Anda dapat meninggalkan rumah untuk berganti suasana, menyegarkan diri? Jangan ragu minta bantuan!

9. Tenang
Jika pada suatu ketika Anda dihadapkan pada keadaan yang sangat kacau sehingga Anda stres, angkat si kecil, pindahkan ke tempat yang aman kemudian jauhkan diri darinya selama beberapa menit. Diam, relakskan semua pikiran dan otot, hitung 1 sampai 10. Anda pun tenang kembali sebelum menemui si kecil lagi.

Agar Si Kecil Mau Ke Dokter

0 comments


Pergi ke dokter atau rumah sakit bisa sangat menakutkan bagi anak-anak, bahkan juga bagi para orangtua bila harus membayangkan kerasnya teriakan, tangisan, tendangan, dan amukan sang anak. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan beberapa hal sederhana sebelum, selama, dan sesudah kunjungan ke dokter. Taktik ini bisa membantu mengurangi stres anak, serta memastikan ia mendapatkan pengobatan yang diperlukannya.

Berikut ini sejumlah daftar tips yang bisa membantu Anda bersama Si Kecil, agar kunjungan ini bebas dari stres sebelum menginjakkan kaki di ruang praktek dokter.

1. Pilih Dokter Yang Tepat
Sangat penting memilih dokter yang bisa membuat nyaman, baik bagi Anda maupun anak. Anda harus menyisihkan waktu untuk mencari tahu tempat praktek dokter yang tepat. Tanyakan pada teman dan keluarga untuk bahan acuan, lalu datangi tempat praktek dokter itu sebelum hari H.

2. Bersikap Konsisten
Begitu Anda menemukan dokter yang tepat, baik Anda maupun anak, sebaiknya putuskan untuk tetap datang ke dokter itu saat diperlukan. Akan membantu anak jika ia mengetahui apa yang akan terjadi, dan kunjungan ke dokter akan membuatnya merasa lebih nyaman.

3. Pilih Ruang UGD Yang Tepat
Kini Anda bisa melakukan riset kecil agar situasi darurat berjalan lancar, bila Anda terpaksa berada pada situasi ini. Cari tahu RS terdekat apakah memiliki ruang gawat darurat yang memadai dan dalam keadaan spesifik anak, saat diperlukan.

4. Komunikasi
Salah satu hal paling efektif yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi ketakutan dan kegelisahan anak tentang apa yang akan terjadi adalah dengan membantunya memahami apa yang akan terjadi selama kunjungan ke dokter.

5. Beri Penjelasan Apa Yang Akan Terjadi
Jika Anda memberi penjelasan tentang apa yang terjadi di ruang dokter, gunakan perbendaharaan kata yang mudah dimengerti anak. Dengan bahasa yang tepat dan sesuai usianya, Anda harus jelaskan apa yang akan ia lihat, dengar, dan bahkan bau yang tercium saat masuk ke ruang praktek dokter.

6. Mainkan Peran
Untuk membantu anak agar mengerti apa yang akan terjadi di ruang praktek dokter, gunakan salah satu teknik terbaik yaitu mainkan peran. Anak seolah-olah jadi pasien dan Anda jadi dokternya, atau sebaliknya. Anda juga bisa gunakan boneka atau binatang peliharaan. Lalu, perlihatkan pada anak apa yang akan dilakukan dokter.

7. Buku Tentang Pergi Ke RS
Ada beberapa buku yang ditulis untuk anak-anak yang bisa membantu menjelaskan kondisi berkunjung ke dokter atau RS, Anda juga bisa mencari di internet mengenai topik ini.

8. Beri Kesan Wajar
Prosedur medis yang terjadi di ruang dokter atau RS, terdapat juga hal-hal yang sehari-hari biasa dilihat anak, seperti menonton teve, mengobrol, membaca buku, bermain. Memberi penekanan pada anak tentang aspek-aspek ini di ruang praktek dokter, Anda membantunya untuk melihat kunjungan ke dokter sebagai hal wajar.

9. Bersikap Jujur
Penting bagi Anda untuk jujur kepada anak tentang mengapa ia harus ke dokter dan apa saja yang akan diperiksa dokter. Anda memang harus peka, tapi bukan berarti menakut-nakutinya dengan informasi berlebihan. Anak tak akan terlalu khawatir sebelum dan selama di dokter bila ia disiapkan dengan baik tentang apa yang akan terjadi.

10. Bersikap Spesifik
Anak-anak sering tak mengerti istilah medis, maka penting bagi Anda untuk memberi penjelasan secara rinci saat pemeriksaan berlangsung. Misalnya, jika dokter harus mengambil darah, anak perlu tahu darah yang diambil hanya sedikit, dan bantu ia agar merasa lebih baik.

11. Berikan Peringatan
Anak harus diberitahu terlebih dulu tentang antrian di tempat praktek dokter. Cara ini memberinya kesempatan untuk mengungkapkan ketakutan atau kegelisahan yang bisa ia rasakan. Pada anak yang lebih kecil, persiapan sehari sebelum kunjungan sudah cukup agar tak membuatnya terlalu khawatir tentang apa yang akan terjadi.

12. Persiapkan Diri
Kita semua tahu bagaimana gelisahnya duduk di ruang tunggu dokter menunggu sampai nama kita dipanggil. Antisipasi rasa panik ini bahkan lebih buruk terjadi pada pasien anak-anak, maka penting bagi Anda untuk menyiapkan dirinya dan membantu acara menunggu di ruang dokter jadi tak terasa lama.

13. Informasi Asuransi
Anda perlu membawa kartu asuransi dan kartu dokter, untuk membantu mempercepat proses dan membantu asisten dokter dalam menetapkan apa yang akan dibayar oleh perusahaan Anda, serta apakah diperlukan tanda tangan orang yang berwenang dari perusahaan Anda sebelum melakukan prosedur apa pun.

12. Tepat Waktu
Jika jadwal perjanjian telah ditentukan, penting bagi Anda untuk datang ke dokter tepat waktu. Bila terlambat, akan menyulitkan dokter menentukan kapan sebaiknya Anda masuk ke ruang prakteknya. Jika Anda tahu harus mengisi formulir atau memberikan informasi asuransi, datanglah 15-20 menit lebih awal.

13. Buat Daftar Pertanyaan
Sebaiknya buat catatan berbagai pertanyaan atau kekhawatiran kondisi kesehatan anak sebelum datang ke dokter. Cara ini membantu Anda saat konsultasi, seandainya emosi anak mengganggu Anda selama di ruang dokter, sehingga membuat Anda harus berkunjung kembali ke dokter karena ada hal-hal yang terlupakan.

14. Kunjungan Yang Menyenangkan
Dengan membawa beberapa mainan anak selama ke dokter atau RS akan dapat membantu anak tetap mendapat hiburan bilamana diperlukan, dan membuatnya jadi tak merasa bosan.

15. Bawa Makanan Kecil
Kita semua tahu, anak yang lapar pasti akan rewel, jadi bawalah makanan kegemarannya.

16. Bawa Buku Cerita
Jika anak punya buku kegemaran, sebaiknya bawa buku itu agar Anda terbantu dan anak bisa mengisi waktunya selama menunggu, dan membuatnya merasa seakan-akan berada di rumah.

17. Tahu Permainan
Jika Anda lupa membawa mainan, ide yang baik bagi Anda untuk menguasai beberapa permainan anak yang bisa dimainkan bersama selama mengisi waktu menunggu dokter, misalnya bermain tebak-tebakan.

18. Biarkan Anak Memilih
Apakah anak memiliki mainan atau selimut kegemarannya? Biarkan ia membawanya agar merasa lebih aman dan nyaman selama di tempat praktek dokter.

19. Barang Untuk Berjaga-jaga
Jika Anda berada pada situasi harus membawa anak ke ruang gawat darurat, sangat baik jika sudah membawa beberapa benda ekstra, seperti alat mandi, pakaian ganti, charger ponsel Anda. Siapa tahu Anda harus langsung menginap.

20. Bawa Boneka
Membawa boneka kesayangan tak hanya membuat anak merasa nyaman, tapi juga bisa dijadikan contoh, misalnya dokter atau perawat seolah-olah memeriksa boneka tadi dengan menjelaskan kepada anak, itulah yang nanti akan dokter lakukan kepadanya.

Agar Busana Panjang Umur

0 comments


Di saat kondisi keuangan sedang sulit seperti ini, menghemat jadi hal penting. Hal ini bisa Anda lakukan antara lain dengan mencuci pakaian secara benar. Ini dia tipsnya.

* Rendamlah selalu kuas/sikat ke dalam air yang telah diberi pelembut pakaian setiap kali sesudah dipakai.

* Kadang kita menaruh terlalu banyak deterjen di mesin cuci. Akibatnya, busa melimpah ke mana-mana. Kalau itu terjadi, segera taburkan sedikit garam dan busa yang bergolak keluar seketika akan hilang.

* Agar jins lebih lembut, bubuhkan garam secukupnya pada deterjen waktu mencuci.

* Campurkan cairan lavender, mawar, atau aroma bunga lainnya ke dalam air semprotan seterika. Gunakan saat menyeterika baju sehingga baju Anda akan berbau harum. Cara ini sangat tepat diterapkan untuk baju-baju yang akan disimpan lama.

* Celana yang terbuat dari bahan stretch bisa bertahan lama jika sebelum dipakai "dibekukan". Caranya, celupkan ke dalam air, masukkan ke dalam kantung plastik, lalu bekukan. Setelah menjadi beku, jemur hingga kering, baru disetrika.

* Saat mencuci baju, masukkan deterjen terlebih dahulu ke dalam mesin cuci. Jangan pernah memasukkan baju-baju baru kemudian menumpahkan deterjen karena akan mengakibatkan warna baju menjadi pudar.

Agar Bayi Makin Lancar Bicara

0 comments


Makin banyak bayi mendengar bahasa, makin cepat pula ia bicara. Begitulah saran para ahli selama ini. Penelitian terbaru menunjukkan, bahasa non verbal, seperti melambaikan tangan atau menunjuk, sama pentingnya dengan bahasa, untuk membantu perkembangan bicara si kecil.

Para peneliti dari Universitas of Chicago, menyebutkan, bayi berusia 12-14 bulan yang mahir menyampaikan pesan lewat gerakan tubuhnya, akan memiliki perbendaharaan kata lebih kaya saat mereka memasuki usia sekolah. Isyarat atau gerakan juga disebut mampu meningkatkan kemampuan balita saat ia mulai belajar merangkai kata-kata.

Mengajarkan anak berbicara sebenarnya bisa dimulai sejak ia dalam kandungan, sekitar usia 3-4 bulan. Setelah lahir, bayi bukan cuma mampu mendengar dengan jelas, tapi juga bisa melihat. Kedua indera ini (audio-visual) sangat penting baginya untuk mengembangkan intelektualitasnya. Sebab itulah, sambil mengajaknya bicara, berikan pula banyak rangsangan pada semua panca indera bayi. Misalnya, memegang, menunjuk, atau mengelus.

Saat usianya bertambah, ajarkan bayi Anda bahasa non verbal sederhana, seperti melambaikan tangan. Bahasa non verbal juga bisa dipakai untuk memberi penegasan. Misalnya, saat si kecil menunjuk kucing, katakan padanya, "Iya, itu kucing." Atau gunakan ekspresi dan mimik tertentu untuk menggambarkan suatu benda, misalnya merentangkan tangan sambil menjelaskan tentang pesawat terbang.

Dengan memfungsikan seluruh inderanya, bayi akan makin mengenal lingkungannya dan kemudian dapat mengungkapkannya setelah ia mampu berbicara.

Mengajari Anak Mengelola Emosi

0 comments


Seperti halnya orang dewasa, emosi anak-anak bisa naik dan turun. Bahkan menurut para ahli, sejak usia 8 minggu bayi sudah bisa menunjukkan perbedaan emosinya. "Dengan mengajarkan anak bagaimana mengelola emosinya, Anda telah membekalinya skill yang penting dalam hidup," kata Victoria Manion Fleming, seorang psikolog pendidikan.

Saat emosi si kecil sedang tidak stabil, Anda dapat membantunya tetap merasa nyaman dengan cara-cara berikut:

Menaklukkan marah
Anda mungkin ingat bagaimana rasanya saat marah; darah rasanya mendidih, jantung berdebar, dan ingin rasanya meneriakkan apa yang dirasakan. Hal yang sama juga dialami si kecil saat ia marah, bedanya kemarahan anak-anak biasanya disertai tangisan, teriakan, bahkan bisa membuatnya sesak napas.

Untuk meredakan amarahnya, genggam tangannya dan mintalah ia menarik napas panjang. Setelah ia tenang, ajak si kecil mengungkapkan perasaannya lewat kalimat-kalimat sederhana. Misalnya, "Kakak marah karena mainan kakak dirusak adik." Hindari merespons kemarahan anak dengan teriakan dan omelan karena hal itu akan membuatnya tambah frustasi.

Sedih
Rasa kehilangan dan kecewa bisa membuat si kecil murung dan sedih. Biarkan si kecil mengekspresikan perasaannya dan hindari kata-kata yang menyudutkannya, seperti "Begitu saja kok sedih." Hibur si kecil dengan mengajaknya makan ice cream, misalnya, sambil memintanya bercerita apa yang membuatnya sedih.

Cemburu
Menginginkan barang milik orang lain, entah mainan, nilai rapor yang bagus, atau suara yang merdu, adalah hal yang normal. Begitu pun dengan anak-anak yang belum begitu mengerti mengapa mereka sangat ingin sesuatu yang dilihatnya tapi tak bisa dimiliki.

Ajari si kecil bahwa setiap orang unik dan berbeda, lalu ungkapkan juga bahwa Anda tetap merasa bangga dengan apa yang dimilikinya. Berikan penjelasan rasional yang mudah dicerna anak-anak. Misalnya, "Kamu belum boleh naik sepeda karena masih terlalu kecil."

Takut
Rasa takut yang dialami anak-anak adalah hal yang wajar. Anak-anak umumnya takut pada kegelapan, binatang tertentu, orang asing, atau monster. Orangtua tidak perlu bersikap overprotective bila anak merasa takut, namun hindari juga sikap meremehkan.

Sebaiknya cari tahu apa yang menjadi pencetus ketakutannya. Setelah itu, singkirkan jauh-jauh ketakutan anak dengan menceritakan kenyataan yang sebenarnya. Misalnya, bila ia takut anjing, katakan anjing tidak akan menggigit bila tidak diganggu. Kemudian secara perlahan kenalkan anak dengan anjing.

10 Cara Membuat Balita Cerdas

0 comments


Anak balita punya kemampuan luar biasa untuk menyerap kepandaian dan informasi baru dibandingkan anak yang berusia lebih tua. Penelitian menunjukkan, mengenalkan pada kegiatan membaca, bahasa, dan matematika sejak usia balita, akan membuat mereka lebih mudah menangkap pelajaran tersebut nantinya.

Berikut sejumlah cara yang bisa mendorong serta melatih mereka agar memiliki otak cerdas.

1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.

2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.

3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.

4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.

5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.

6. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.

7. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnet. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.

8. Bacakan satu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.

9. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, ini dapat menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.

10. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus untuk anak pun tak ada salahnya.

Agar Perhiasan Awet Bersinar

0 comments


MOMEN khusus seperti Hari Raya banyak dimanfaatkan orang untuk memamerkan koleksi perhiasan yang selama ini disimpan. Nah, agar perhiasan Anda selalu indah bersinar, sebaiknya setelah dipakai perhiasan jangan langsung disimpan, melainkan dibersihkan dulu. Caranya pun mudah.

1. Setelah dipakai, cuci perhiasan dengan sabun cair. Gunakan kain berbahan lembut, kemudian basahi dengan air dan sabun cair. Usapkan kain pada perhiasan. Untuk bagian yang sulit gunakan sikat gigi yang lembut.

2. Setelah bersih, segera keringkan perhiasan dengan lap. Anda juga bisa membersihkan dengan lap khusus yang sudah dilengkapi obat pembersih. Lap semacam ini bisa didapatkan di toko perhiasan.

3. Simpan perhiasan yang telah dikeringkan tersebut dalam wadah yang bersih dan benar-benar kering.

4. Simpan perhiasan berdasarkan materinya, misalnya perak dengan perak, emas putih dengan emas putih, dan sebagainya.

5. Untuk menghindari goresan pada perhiasan, Anda bisa menyimpan satu perhiasan dalam plastik terpisah.

6. Simpan perhiasan dalam ruangan yang sejuk dan hindari terkena sinar matahari langsung.

7. Khusus untuk perhiasan mutiara sebaiknya jangan disimpan terlalu lama. Secara berkala pakai perhiasan karena minyak yang dikeluarkan pori-pori kulit kita akan membuat mutiara terus berkilau.

4 Langkah Biasakan Anak Minta Maaf

0 comments


Berikut 4 langkah sederhana cara membiasakan batita minta maaf:

1. Contoh langsung
Contohkan bagaimana seharusnya kata maaf diucapkan. Misal, orangtua tak sengaja menumpahkan susu anak, katakan, "Maaf ya, Sayang, Mama tidak sengaja menumpahkan susumu." Begitu juga dengan kesalahan lain yang dilakukan. Dengan demikian diharapkan anak terbiasa melihat orang-orang terdekatnya mengucapkan maaf manakala melakukan kesalahan.

2. Tunjukkan penyesalan dengan bahasa tubuh
Lakukan kontak mata saat mengucapkan kata maaf, sehingga anak bisa merasakan penyesalan yang mengiringi permintaan maaf itu. Menggenggam tangan, memeluk erat, atau mencium juga akan dicontoh anak saat orangtua minta maaf dengan bahasa tubuh seperti itu. Namun sebagai catatan, tegaskan padanya bahwa pelukan dan ciuman penyesalan hanya boleh diberikan pada papa/mama/kakak/adik, sedangkan untuk teman/saudara/orang lain cukup dengan bersalaman. Bahasa tubuh juga efektif untuk batita yang komunikasi verbalnya belum lancar sehingga belum bisa mengucapkan kata maaf.

3. Dorong supaya bertanggung jawab
Selain mengucapkan maaf, minta anak untuk "bertanggung jawab" atas kesalahan yang dilakukannya. Umpama, ia menyenggol temannya sampai jatuh. Nah setelah minta maaf, jika temannya terluka, minta si kecil menyodorkan tisu/plester. Ini sebagai bagian dari pembelajaran tentang tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.

4. Berikan apresiasi
Setelah anak mengucapkan kata maaf, berikan apresiasi dalam bentuk pujian, seperti, "Wah, pintar, kamu sudah bisa minta maaf." Hal tersebut sekaligus sebagai penguatan bahwa yang dilakukannya sudah benar dan perlu diulanginya lagi di lain kesempatan.

PESAN PENTING
Selain cara, orangtua juga harus mengajarkan kapan kata maaf itu diucapkan, yakni saat menyusahkan orang lain, mencelakai orang lain, melanggar janji, melakukan hal-hal yang sudah dilarang, melakukan hal-hal yang tidak disukai orang lain, dan sebagainya. Dengan begitu, yang ditekankan adalah pesan untuk tidak mengulangi kesalahan, bukan semata-mata minta maaf tanpa mengerti alasannya.

Apa jadinya kalau anak yang bersalah tidak dibiasakan meminta maaf?

* Anak tidak disukai dalam pergaulannya karena tidak biasa minta maaf setelah melakukan kesalahan. Ini akan berakibat pada perkembangan sosialnya. Apalagi kalau sikap masa bodoh ini terbawa sampai usia dewasa.
* Perkembangan emosinya tidak optimal karena dengan tidak mengakui kesalahan, ia tidak bisa menilai dirinya secara pas.

Jadi, say sorry... please!