Cemburu, Racun Bagi Karir


Rasa cemburu bukan hanya muncul pada hubungan asmara, tapi juga dalam hubungan kerja. Ketika posisi yang sudah lama Anda incar jatuh ke tangan orang lain, serta merta cemburu menguasai diri Anda. Begitu pula saat kita sedang sukses, bukan tak mungkin Anda menjadi sasaran kecemburuan rekan sekerja.

Bila tak diatasi, rasa cemburu bisa membuat hari-hari di kantor berubah menjadi beban yang menyebalkan. "Kecemburuan bisa jadi racun bagi karir. Jika Anda mengakui bahwa Anda cemburu, Anda bisa mulai mengatasinya," kata Johanna Rothman, penulis buku Behind Closed Doors: Secret of Great Management. Tak ingin rasa cemburu menghalangi kemajuan karir? Pertimbangkan tips berikut:

Jika Anda Cemburu
* Kumpulkan catatan prestasi
"Buat catatan prestasi Anda setiap bulannya. Ketika saya melakukan hal ini, saya menyadari bahwa kesuksesan yang didapat orang lain memang karena prestasinya. Dari catatan prestasi saya, kadangkala kita sadar bahwa kita tak cukup perform sehingga belum siap jadi manajer," papar Rothman.

* Bicarakan dengan atasan
Beredar gosip di kantor kemungkinan mutasi manajer Anda ke kantor cabang. Anda bisa mencoba bicara dengan atasan. Bawa catatan prestasi yang telah disumbangkan selama menjabat sebagai asisten manajer dan tanyakan kemungkinan Anda untuk menduduki posisi tersebut.

* Tingkatkan kemampuan
Daripada bersungut-sungut di belakang karena kecewa tak mendapat promosi lebih baik pelajari kemampuan apa yang belum Anda miliki untuk menjadi kandidat manajer. Tak ada salahnya berdiskusi dengan manajer yang baru bagaimana cara meningkatkan skill Anda. Perkaya wawasan dengan mengikuti pelatihan atau memiliki mentor yang tepat.

Jika Anda Dicemburui
* Tetaplah rendah hati
"Terkadang bukan kedekatan dengan pucuk pimpinan, gaji dan fasilitas, atau kenaikan jabatan yang membuat orang lain cemburu dan kesal, tapi lebih pada bagaimana cara kita bersikap," ujar Rothman. Jadi, sebagai pemimpin pemula Anda tak perlu mengubah sikap secara drastis, misalnya tetaplah bergaul seperti biasa dengan rekan-rekan kerja yang lain. Yang harus diingat adalah jangan membocorkan rahasia perusahaan.

* Jangan minta maaf
Memang Anda perlu bersikap rendah hati, tapi jangan merendahkan diri. Anda tak perlu meminta maaf kepada rekan-rekan kerja lain karena Anda terpilih untuk menduduki posisi atasan. Bersikaplah profesional. Seorang pimpinan yang ideal harus mampu menyeimbangkan antara tugas dan hubungan personal.

* Bawahan sebagai partner
Atasan yang baik harus mau mendelegasikan tugas kepada bawahan dan memberikan contoh. Pandang bawahan sebagai partner untuk mencapai kemajuan perusahaan. Bila mencapai keberhasilan apalagi jika itu karena hasil kerja tim, jangan pernah mengakui itu sebagai prestasi pribadi.

0 comments: (+add yours?)

Posting Komentar