Tips Mengelola Konflik


Merasa terganggu, frustrasi, marah, dan mau meledak? Anda tak sendirian. Tak peduli apakah perselisihan dengan teman atau gara-gara bus menyalip mobil Anda, atau tak sepaham soal cara terbaik melakukan pekerjaan, konflik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.

Konflik mengakibatkan stres, sakit hati dan bisa menyebabkan kecelakaan dan kematian. Anda tak selalu bisa menghindari konflik, tapi Anda bisa belajar mengelolanya tanpa kekerasan. Dengan cara ini, Anda menggunakan konflik untuk memperbaiki kehidupan, dan belajar dari kesalahan yang lalu.

KETRAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
* Dengan mengerti perasaan sendiri mengenai konflik, artinya mengenali pemicu-pemicunya, yaitu kata-kata atau tindakan yang segera memancing respons emosional seperti kemarahan. Ini bisa berupa ekspresi muka, nada suara, gaya menunjuk, atau kalimat tertentu. Begitu tahu pemicunya, Anda akan bisa mengendalikan emosi secara lebih baik.

* Mendengar dengan perhatian secara aktif, dan cobalah mengerti apa yang dikatakan orang lain. Jangan pikirkan apa yang akan Anda katakan sesudahnya. Pendengar aktif memerlukan konsentrasi dan memperlihatkan bahasa tubuhnya yang mengatakan, “Saya mendengarkan, kok.”

* Berikan pilihan untuk mengatasi konflik. Banyak orang hanya mengetahui dua cara dalam mengelola konflik, yaitu bertengkar atau menghindari masalah. Langsung ke faktanya, buat rencana atau ide yang bisa membantu mengatasi argumentasi, dan bahas pro-kontra, serta konsekuensinya.


JAUHI KONFRONTASI, CAPAI KESEPAHAMAN
* Perhatikan respons Anda terhadap konflik. Jika gaya Anda tak berhasil – Anda akan selalu emosi, dan bisa menimbulkan masalah yang lebih banyak – cobalah untuk mengubahnya.

* Nyatakan kebutuhan Anda dan tetapkan masalahnya. Bicarakan masalah tanpa menyakiti atau menyalahkan orang lain. Jangan menyatakan posisi Anda, cukup solusi dari masalah. Usahakan untuk melihat apa yang dikatakan dengan apa yang sungguh-sungguh dimaksud dan dibutuhkan.

* Bersama-sama membahas dengan berbagai cara, untuk menyatukan kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Bersikaplah fleksibel dan terbuka.

* Tentukan siapa yang akan bertanggung jawab untuk tindakan yang spesifik, setelah dicapai kesepakatan.

0 comments: (+add yours?)

Posting Komentar